OtoRace.id - Dalam kondisi hujan deras, semua sesi balapan bisa saja berlangsung dalam kondisi lintasan basah.
Kondisi sirkuit yang basah tentu memerlukan sistem irigasi yang mumpuni agar tidak terjadi banjir dan banyak genangan air di permukaan lintasan.
Sebab jika terjadi aquaplanning, bisa membahayakan pembalap dan juga merusak mesin.
Biasanya, sistem irigasi berada di kerbs lintasan yang ada di setiap tikungan.
(Baca Juga: Segini Kemampuan Ban Basah Michelin Saat Balapan Dalam Kondisi Hujan Deras )
Fungsi kerbs memang bukan hanya sekadar untuk membantu titik pengereman dan racing line saja, tetapi juga sebagai irigasi.
"Sistem irigasi di setiap sirkuit yang saya bikin itu berbeda-beda, tergantung dari curah hujan dari negara tersebut," kata Hermann Tilke, Desainer Sirkuit Internasional.
"Jika curah hujannya tinggi, maka saya akan membuat irigasi yang lebih besar, seperti untuk di Sentul ini saya akan bikin lebih besar," lanjutnya saat ditemui pada 2016 silam.
Selain sirkuit Sentul, beberapa sirkuit di Asia Tenggara yang didesain oleh Hermann Tilke seperti Sepang (Malaysia) dan Buriram (Thailand) juga mempunyai irigasi yang besar.
(Baca Juga: Cara Kerja DRS yang Membuat Mobil F1 Ngebut dalam Sekejap)
Pun dengan sirkuit di Eropa seperti Le Mans (Perancis), Assen (Belanda) dan Silverstone (Inggris) semuanya merenovasi sistem irigasi karena sering hujan deras saat balapan.
Tapi jika di sirkuit yang curah hujannya rendah seperti di Qatar dan Abu Dhabi, maka sistem irigasinya pun akan lebih kecil.
Namun sirkuit Losail, Qatar dirancang dengan sistem kelistrikan yang tinggi karena digelar pada malam hari dan butuh penerangan yang banyak.
Begitu Sob!
(Baca Juga: Deretan Ayah dan Anak yang Sukses di Ajang Balap Grand Prix dan MotoGP)