(Baca Juga : Astaga! Jelang MotoGP Argentina, Andrea Dovizioso Bongkar Kelemahan Ducati)
"Untuk mengabut bahan bakar, digunakan karburator berukuran 28 mm keluaran Mikuni. Pilot jetnya berukuran 25 dengan main jet berukuran 260," tambah Antok, sapaan akrabnya.
Supaya hasil gas buang semakin lancar, digunakan knalpot keluaran SMR.
"Rasio transmisinya juga diubah, gigi I (15/30), gigi II (21/31), gigi III (20/25), gigi IV (22/24), gigi V (23/23), gigi VI (27/25). Untuk final girnya menggunakan kombinasi 12-48 mata," lanjutnya.
Selain racikan mesin, motor ini juga punya pengapian yang istimewa."Saya pakai CDI Vortex, mungkin beberapa tim punya, tapi tidak dipasang karena belum ketemu atau terkendala dengan cara settingnya," beber Antok.
(Baca Juga : Wow! Seri Kedua Daytona Indoclub Championship 2019 Pakai Regulasi WSBK)
CDI ini, buatan Australia Bro!
"Nah buat yang kesulitan, saya siap bantu tim yang mau memprogram kurva Vortex-nya. Bahkan jika ingin sekalian mensetup ulang kuda pacunya kembali, kami juga siap," bilang pria yang bermarkas di Sleman, Yogyakarta.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR