OtoRace.id - Kalau dilihat dari spesifikasi Lenka GP12, motor ini pas banget untuk motor balap, tidak berlebihan namun sesuai dengan peruntukannya.
Secara dimensi memang cocok untuk anak-anak sekitar usia 8-14 tahun karena tinggi joknya tergolong rendah, cuma 668 mm.
Buat yang tingginya 170 cm, kedua kaki enggak terlalu menekuk.
Footstep-nya tinggi khas besutan balap, agar lebih percaya diri ketika melahap tikungan, juga lebih mudah knee down pastinya.
(Baca Juga : Dimas Ekky Pratama Ceritakan Kesulitannya Balapan di Moto2 Amerika)
Posisi setang jepitnya hampir sejajar dengan jok, tentu membuat pundak merunduk maksimal!
Posisi berkendaranya mirip GP Mono atau Moriwaki MD250 milik 43 Racing School yang pernah dicoba.
Bentuk fairingnya pun persis yak mirip Honda NSF1000, bahkan pas coba naik aja rasanya sama.
Tangki bahan bakar berkapasitas 10 liternya ramping, menguatkan kesan GP Mono versi mungil. Bobot kering motor ini ringan, hanya 85 kg.
(Baca Juga : Tak Hanya Marc Marquez, Valentino Rossi Siap Balas Kekalahan di MotoGP Jerez)
Tapi ketika masuk sirkuit, seperti GP Mono, pengendara benar-benar harus beradaptasi untuk dapat mengendalikan GP12. Terutama karena posisi duduknya yang nunduk banget.
“Jadi urutan untuk penjenjangan balap itu mulai dari Mini GP, lanjut GP12 ini, baru GP Mono atau Moto 3 supaya riding style pembalap sudah terbiasa bawa motor tipe sport,” promo Setiawan Tjendraputro, selaku Direktur Lenka Indonesia
Dengan bobot yang begitu ringan, handling Lenka GP12 sangat lincah melahap tiap tikungan sirkuit Sentul kecil.
(Baca Juga : Catatan Peningkatan yang Dimas Ekky Lakukan di Tiga Seri Awal Moto2 2019)
Namun suspensi depan standarnya untuk rider berbobot 57 kg terasa limbung, karena tendangan balik suspensinya cepat.
Wah mesti dioprek nih biar lebih enak dipakai rebah. Kalau monosoknya aman, terasa stabil, apalagi dilengkapi setelan preload yang bisa disesuaikan.
Bicara grip kedua rodanya, tak perlu diragukan. Jarang sekali hilang traksi saat pengetesan.
Ban CST tipe slick berukuran 100/80-12 untuk depan dan 120/80-12 di belakang cengkramannya cukup menjanjikan.
Baca Juga : Ternyata Alex Rins Menang di MotoGP Amerika Tiap Tiga Tahun Sekali dan Punya Rekor Baru
Begitu juga dengan remnya, yang menggunakan cakram 210 mm untuk depan dan 180 mm di belakang, punya respon pengereman yang cepat ketika handel ditekan.
Motor mungil ini dibekali mesin tegak dengan bore 58,5 mm dan stroke 54 mm, kapasitasnya jika dihitung 145 cc.
Konstruksinya mirip mesin Honda GL Pro. Masih pakai karburator dan dilengkapi transmisi 5 percepatan yang menyalurkan tenaga maksimum 10,8 dk di 7.700 rpm dan torsi 11,2 Nm pada 5.700 rpm.
Karena tidak ada electric starter, jadi menyalakannya harus digenjot, blaarrr…
(Baca Juga : Tak Cuma Marc Marquez, MotoGP Amerika 2019 Jadi yang Terburuk Bagi Honda)
Lenka GP12 yang kami tes di Sentul ini semuanya standar, mulai dari ban, sok dan bodi.
Tapi mesinnya sudah open filter dan pakai knalpot custom dari Ahau. Kalau knalpot aslinya punya suara “adem”.
Digunakan selama beberapa lap mengitari Sentul kecil, tenaga yang dihasilkan mesin GP12 terbilang cukup responsif.
(Baca Juga : Bos Ferrari Yakin Team Order saat F1 China Merupakan Keputusan Tepat)
Bukaan awalnya saat keluar tikungan cukup mengentak, setelah itu putaran mesin beranjak naik dengan cepat.
“Best time motor ini di Sentul kecil dipakai Herlian Dandy, pembalap Lenka Factory Racing Team 1 menit 3 detik. Kalau untuk postur kecil seperti Dandy ini soknya gak ada masalah, kalau dipakai orang yang lebih gede memang agak limbung,” tunjuk Setiawan.
Sedangkan ketika tim kami tes, hanya dapat mencatatkan waktu terbaik di kisaran 1 menit 6 detik saja.
Koplingnya tidak terlalu keras dan tiap perpindahan giginya terasa empuk tanpa adanya selip.
Namun karena tidak ada pendinginan tambahan alias cuma mengandalkan udara, seiring bertambahnya lap dan panas mesin naik, tenaganya terasa sedikit drop.
Sepertinya perlu setting ulang spuyer tuh, karena sudah open filter dengan knalpot custom, jadi tampaknya butuh bensin lebih banyak.
Untuk tahun ini, one make race alias balap semerek Lenka GP12 sudah sejadwal dengan Daytona Indoclub Championship.
Hanya saja karena belum semua pembalap yang mayoritas usia 6-10 tahun itu masih beradaptasi, jadi kelas balap ini masih sepi.
Data Spesifikasi:
Tipe mesin: 4 langkah, SOHC, pendingin udara
Bore x Stroke: 58,5 mm x 54 mm
Kapasitas: 145 cc
Perbandingan kompresi: 10:1
Tenaga maksimal: 10,8 dk/7.700 rpm
Torsi maksimal: 11,2 Nm/5.700 rpm
Pengapian: CDI
Transmisi: 5 percepatan
Starter: Kick starter
Gir depan: 14T
Gir belakang: 41T
Rantai: KMC 428
Jarak sumbu roda: 1.074 mm
Tinggi jok: 668 mm
Jarak terendah ke tanah: 123 mm
Berat kering: 85 kg
P x L x T: 1.556 mm x 595 mm x 911 mm
Rangka: Baja
Setang: Steel with Alloy Clip On Clamps
Pelek depan: Alloy 3.00-12
Pelek belakang: Alloy 3.50-12
Ban depan: CST 100/80-12
Ban belakang: CST 120/80-12
Sokbreker depan: Upside down
Travel sokbreker depan: 100 mm
Sokbreker belakang: Monosok
Travel sokbreker belakang: 35 mm
Rem depan: Cakram 210 mm
Rem belakang: Cakram 180 mm
Kapasitas tangki bensin: 10 liter
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR