OtoRace.id - Indonesia berlomba dengan negara lain untuk menghadirkan MotoGP di tahun 2021.
Meskipun kontrak penyelenggaraan sudah dipegang oleh Indonesia Toursim Development Corporation (ITDC) selaku promotor MotoGP Mandalika, tapi proyek pengerjaan harus mulai dikebut.
Apalagi, setelah proses holomogasi yang membutuhkan waktu sekitar 4 bulan selesai.
Untuk MotoGP Mandalika ini, investor sudah mensiapkan dana sekitar Rp 14 triliun untuk pembangunan distrik Sports & Entertainment di Mandalika yang dikeluarkan secara bertahap selama 15 tahun, salah satunya adalah untuk bangun sirkuit dan fasilitasnya .
(Baca Juga : Jelang F1 Azerbaijan: Masalah-masalah Yang Bikin Mekanik Pusing)
Dengan dana segitu, tetap saja MotoGP Mandalika digelar dengan konsep street circuit.
"Menjadi pioneer di MotoGP itu kan keren, itu yang saya kejar," ungkap Abdulbar M Mansoer selaku Direktur Utama ITDC kepada OtoRace.id di Mandalika, Lombok, NTB beberapa waktu lalu.
Menurut Abdulbar, jika memang konsepnya sirkuit permanen pun, sebenarnya bisa saja.
Namun, karena lebih kejar konsep pariwisata, maka diputuskan untuk street circuit, selain itu juga mengenai efisiensi.
(Baca Juga : Video Keren. Melihat Mewah dan Harga Motorhome Milik Valentino Rossi)
"Karena sebagai pengelola kawasan, ada stadion yang sepanjang tahun tidak terpakai, untuk kami menjadi sayang. Karena ini indah sekali, dekat pantai," beber pria ramah itu.
Sehingga, jika nanti tak dipakai untuk balap, maka akan dipakai untuk kegiatan pariwisata lainnya.
"Kalau masalah cost, kalau dibilang kita enggak mampu bikin stadion, ya enggak juga. Yang bangun bukan kita loh, tapi Vinci (investor). Vinci menyediakan Rp 14 triliun loh," tambah pria yang senang olahraga ini.
"Dia (Vinci) kalau kita arahkan untuk stadion (sirkuit permanen) juga kuat. Tapi berdasar pertimbangan kami berdua selaku pemilik tanah dan penyewa tanah atau investor, maka street circuit akan lebih indah dan efisien," tutup Abdulbar.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR