OtoRace.id - Dibuat sebagai motor prototipe untuk balap, motor MotoGP juga pastinya memiliki harga yang fantastis.
Bisa saja, harga motor itu lebih dari 10 kali dari motor balap superbike.
Sebab, harga suspensi depan motor MotoGP saja bisa sentuh US$ 100.000 atau sekitar Rp 1,4 miliar jika kurs 1 dollar Amerika setara Rp 14.000.
Enggak salah kalau harga satu motor MotoGP bisa mencapai 2 juta dollar Amerika loh.
(Baca Juga : Curhat, Jorge Lorenzo Merasa Sedih Belum Bisa Menyamai Level Marc Marquez)
Namun, layaknya motor harian, motor MotoGP juga punya jangka waktu pemakaian komponen.
Nah, ada sekitar 2.000 komponen terpasang di motor MotoGP, di mana ada 200 komponen yang harus diganti tergantung jarak tempuh.
Untuk satu race atau satu seri, motor MotoGP bisa menempuh jarak sekitar 500 km.
Tapi setiap 350 km, motor harus melakukan penggantian oli dan cairan pendingin dan tiap 500 km untuk rantai.
(Baca Juga : Belum Ada Update Sejak Seri Sepang, Ini Kata Ahmad Yudhistira dari ARRC Australia)
Setelah itu, setiap memasuki 1.000 km, mekanik juga harus ganti gir sprocket dan juga pelat gesek dan kampas kopling loh.
Bahkan untuk kampas kopling, bisa saja diganti usai pembalap melakukan simulasi start.
Piringan rem karbon dan juga kampas rem juga perlu diganti setiap 1.000 km atau setara dua seri.
Beranjak sedikit, di 1.200 km pemakaian, pelek depan-belakang juga perlu dilakukan penggantian.
(Baca Juga : Hasil Kualifikasi AP250 ARRC Australia: Bikin Bangga, Pembalap Indonesia Raih Pole Position)
Sedangkan untuk mesin, diganti jika motor sudah menempuh jarak 2.000 km.
Maka itu, MotoGP sendiri menerapkan aturan untuk batas penggantian mesin yaitu 7 mesin untuk satu musim, namun untuk tim concessions bisa hingga 9 mesin.
Lalu untuk setiap 4.000 km atau setara dengan 8 race MotoGP, maka akan dilakukan penggantian setang dan jok.
Terakhir setiap 4.500 km atau setara dengan 9 race, tim melakukan penggantian sasis dan juga swingarm.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR