(Baca Juga : Ini Perbedaan Mesin Motor MotoGP Dengan Moto2 dan Moto3 Hingga Top Speed)
Menurut Jarvis, cara membawa permasalahan ini langsung ke sidang FIM sangat keras.
Malah menimbulkan hawa panas permusuhan dan merusak kompetisi.
Seharusnya didiskusikan di Motorcycle Sports Manufacturers' Association (MSMA) dulu.
"Pertanyaannya, kenapa tidak ke MSMA saja masalah ini? Seharusnya dibawa ke MSMA dan jika tidak ada keputusan yang menyenangkan, baru ke sidang banding level lebih tinggi," jelas Jarvis.
(Baca Juga : Empat Seri F1 Didominasi Mercedes, Sebastian Vettel: Membosankan!)
"Itu sangat keras dan agresif untuk dilakukan di ajang balap GP, konsekuensinya berat, aku tidak ingin menyalahkan siapa-siapa, karena itu kewajiban FIM, konsekuensinya ke hasil balapan, ke olahraga ini, dan mungkin poin pemenang dicabut," tambahnya.
Biar begitu, Jarvis sedikit juga memuji respon pabrikan soal masalah ini.
Menurutnya, tiap tim dan pabrikan punya rasa tanggap dan waspada soal kompetisi ini, terutama soal peraturan yang masih abu-abu.
Dan ini juga jadi cambuk bagi FIM dalam menerapkan aturan yang sampai sekarang masih abu-abu.
"Kita bisa membuat batasan aturan baru di masa depan, itu positif," imbuhnya.
Menurut Jarvis, jika bekerja sama untuk memperbaiki aturannya, permasalahan seperti ini tidak akan terjadi lagi.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Crash.net |
KOMENTAR