OtoRace.id - Saat ikut balapan, biasanya penampilan motor balap terkesan sederhana karena mengutamakan keringkasan dan performa.
Tapi tidak bagi Yamaha Aerox 155 VVA milik Chiwo dari Automatic 99 di Pondok Cabe, Tangsel.
Motornya dikelir warna dominan biru dengan garis tegas warna hitam.
Tak lupa aksen gradasi merah dan putih di beberapa bagian.
Dengan cat yang eyecathing, jelas membuat sosoknya sangat mencolok saat balapan.
Baca Juga: Diisukan Mengganti Posisi Jorge Lorenzo, Cal Cructhlow Angkat Bicara
Nah siapa sangka, kalau tidak dipakai balap, motor ini juga 'mejeng' di acara kontes modifikasi.
Terlebih, motor ini juga bersaing untuk posisi pertama saat road race di Sentul Kecil, Jabar pada awal Juni lalu.
Modifikasinya tak main-main, handle rem depan dan kaliper rem menggunakan brembo 4 piston.
Baca Juga: Valentino Rossi Harus Tiru Maverick Vinales Rombak Timnya di Yamaha?
"Kan ikutnya kelas standaran nih, jadi mainan di berani ngerem aja. Pakai brembo supaya bisa ngerem lebih deket sama tikungan," ujar Chiwo.
"Shock depan masih standaran juga, yang belakang ganti YSS sama cartridge saja. Jadi lebih berani pas ngerebah," Chiwo menambahkan.
Lampu depan dicopot dan diganti dengan penutup berbagai mika. Jadi tidak kosongan dan tetap enak dilihat.
Baca Juga: Juara Dunia dan Juga Mantan Pembalap MotoGP Ini Akhirnya Pilih Pensiun dari WSBK
ECU pun masih bawaan pabrik. "Sesuai regulasi, tapi Velocity stack kita bikin lebih besar, supaya asupan udara lebih banyak ke mesin," jelasnya.
Bagian mesin hanya papas pulley dan memperbesar rasio kompresi mesin jadi 11,5:1
Knalpot garapan dari Black Devil yang merupakan knalpot lokal bikin suara motor lebih galak.
Usai bersaing ketat di tiga besar, Deana yang ditugaskan sebagai joki berhasil menuntaskannya dengan podium kedua di kelas Matic 150-155 standard.
Mantap!!
DATA MODIFIKASI
Kaliper rem: Brembo
Slang rem: TDR
Handle rem depan: Brembo
Ban depan: Maxxis F1ST 110/70 R14
Ban belakang: Maxxix F1ST 140/90 R14
Sok belakang: YSS
Knalpot: Black devil
Velocity stack: Custom
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR