OtoRace.id - Besar di keluarga pembalap seperti Valentino Rossi, kehidupannya sedari kecil tak jauh dari dunia otomotif.
Ia sudah dikenalkan dengan gokart bermesin Aprilia 2-tak dan juga mini moto 50 cc.
Tak heran di masa Sekolah Menengah Atas (SMA), Valentino Rossi sangat paham dengan mesin.
Sampai-sampai waktu luangnya diisi dengan mengorek mesin agar bisa dipacu dengan kecepatan tinggi.
Baca Juga: Mulai Dari Marc Marquez Hingga Valentino Rossi, Begini penampilan Pembalap MotoGP Ketika Tua
Dalam buku biografi Valentino Rossi yang berjudul 'Rossi Sang Legenda' karya Michel Turco, disebutkan kegemarannya adalah membuat keonaran di jalan.
Grup pertemanannya semasa SMA adalah anak-anak yang nakal, namun cukup cerdas di sekolahnya, termasuk Valentino Rossi.
Pernah sebuah skuter Aprilia SR 50 ia ubah piston, karburator, knalpot, dan ban yang lebih lebar.
Ini memungkinkannya untuk melaju lebih cepat dan menikung tajam di setiap belokan.
Baca Juga: Joan Mir Merasa Nasib Sialnya di MotoGP Musim 2019 Sudah Berakhir
Saat itu, lokasi favorit Rossi dan teman-temannya untuk kebut-kebutan adalah La Panaromica, sebuah jalan aspal yang menghubungkan antara Gabicce Monte dan Pesaro.
"Bisa jadi, itu akan jadi tempat legendaris kalau saya belajar balap ya di La Panaromica," seloroh The Doctor.
Atas ulahnya itu, ia selalu berurusan dengan polisi lalu lintas setempat.
Ayahnya, Graziano Rossi sering kali harus menghadap kepolisian untuk menjemput putra sulungnya tersebut.
Baca Juga: Meski Meraih Podium Kedua, Valtteri Bottas Kecewa dengan Hasil F1 Inggris
Tak kapok, Rossi yang masih berusia 15 tahun itu terus melakukan aksi kebut-kebutan di sana, bahkan sampai ia sudah berlomba di GP125.
Kepolisian setempat pun tak peduli ia pembalap dunia, tetap saja Rossi ditangkap saat berbuat onar.
"Saat itu, para perempuan di daerahku lebih suka dengan pria yang lebih tua. Sehingga kami yang lebih muda jadi punya waktu untuk balap-balapan," ulasnya.
Baca Juga: Kenalan Dengan Rizky Christanto, Manajer Baru Motorsport PT Astra Honda Motor
Sampai akhirnya di tahun 1997, merupakan tahun ia mendapatkan gelar juara dunianya yang pertama.
Kepolisian setempat pun mulai mudah berdamai dengan Valentino Rossi.
Ia semakin akrab dengan beberapa polisi di sana, sampai ia mulai bosan kebut-kebutan di jalan raya karena lebih fokus balap di kancah dunia.
Para kepolisian di sana masih menghormati Rossi sebagai local hero dari Italia dan juga sebagai penggemar dari kampung asli Valentino Rossi.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR