OtoRace.id - Akhir pekan ini akan digelar balap ketahanan Suzuka 8 Hours di sirkuit Suzuka, Jepang (27-28/7).
Untuk kelas Suzuka 4 Hours menjadi misi besar bagi Astra Honda Racing Team (AHRT) karena tim asal Indonesia ini kehilangan kemenangan dua tahun terakhir.
Terakhir kali AHRT menang di Suzuka 4 Hours adalah di tahun 2016 dengan duet Irfan Ardiansyah dan Rheza Danica.
Setelah itu kemenangan terus direngkuh oleh Yamaha Thailand Racing Team.
(Baca Juga: Ternyata Inilah Part yang Paling Ringan di Komponen Utama Motor MotoGP)
Irfan Ardiansyah kembali menjadi andalan untuk memenangkan trofi bergengsi tersebut.
Pengalamannya membalap dengan Honda CBR600RR pada musim 2017 dan 2018 di Asia Road Racing Championship (ARRC) diharapkan jadi bekal bagus.
"Saya memiliki pengalaman yang bagus saat balapan Suzuka 4 Hours, khususnya saat saya menjadi juara bersama Rheza Danica pada 2016," kata Irfan
"Dari tes yang sudah kami lakukan beberapa hari lalu, saya optimistis, tetapi saya belum puas dan akan berusaha untuk mempertajam lap time," sambungnya.
(Baca Juga: Idolai Valentino Rossi, Fabio Quartararo Juga Akui Dirinya Seperti Jorge Lorenzo)
(Baca Juga: Video Mid Season MotoGP 2019 : Mengungkap Kehebatan Honda)
Tahun ini pembalap bertubuh jangkung itu akan bertandem dengan Lucky Hendriansya.
Ini akan menjadi balap ketahanan yang pertama bagi Lucky dan juga pengalaman pertama berlomba dengan Honda CBR600RR.
"Saya memang perlu adaptasi soal gaya balap, setelah sebelumnya terbiasa balapan dengan CBR250RR. Sesi latihan berikutnya akan saya manfaatkan sebaik mungkin untuk memperbaiki catatan waktu," jelas Lucky.
Pembalap binaan AHRT tak hanya turun di kelas 4 jam, tetapi juga ada Andi Gilang di kelas 8 jam.
(Baca Juga: Perselisihan Kedua Pembalap Jadi Penyebab Yamaha Tak Berdaya di MotoGP 2019)
Andi Gilang bergabung dengan tim Honda Asia Dream Racing dan akan trio dengan pembalap Malaysia, Zaqhwan Zaidi dan pembalap Jepang Teppei Nagoe.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR