OtoRace.id - Banyak yang beraharap Valentino Rossi bisa berduel dengan Marc Marquez untuk memperebutkan podium di MotoGP Inggris pekan lalu (25/8).
Bahkan tidak hanya podium, tetapi Valentino Rossi juga meraih kemenangan yang sudah lama tak dicicipinya sejak seri MotoGP Belanda 2017.
Harapan itu muncul, berdasarkan hasil sesi latihan bebas serta kualifikasi yang menempatkan Valentino Rossi di baris depan grid start MotoGP Inggris.
Apalagi untuk MotoGP musim 2019 ini, sudah sejak MotoGP Amerika Valentino Rossi tak lagi menapaki indahnya tangga podium untuk merayakan kemenangan di hadapan para fans-nya.
(Baca Juga: Jorge Lorenzo Optimis Sudah Pulih Saat Balapan di MotoGP San Marino)
Menurut Carlo Pernat yang merupakan mantan manajer Rossi ketika muda, The Doctor tidak berani untuk mengambil risiko berlebih di usianya yang saat ini sentuh 40 tahun.
""Saya tidak berpikir dia mendekati akhir kariernya. Saya melihatnya sebagai seorang pembalap, yang memiliki fisik dan pergelangan tangan seorang anak berusia 25 tahun," ungkap Pernat dilansir OtoRace.id dari Speedweek.com
"Tetapi di kepalanya dia berusia 40 tahun. Dan pada usia ini Anda mengambil lebih sedikit risiko - dan pergelangan tangan merasakannya," Pernat menambahkan.
Memang, dari jalannya lomba Rossi harus puas finish di belakang rekan setimnya di Monster Energy Yamaha MotoGP yaitu Maverick Vinales.
(Baca Juga: Hijrah dari Honda Sonic, Boy Arbi dan Kawahara Lakukan Tes Dengan Honda Supra GTR Untuk Sisa Musim 2019)
Kalau menurut Rossi sendiri, hilangnya kesempatan untuk podium atau meraih kemenangan di MotoGP Inggris lantaran dirinya harus sedikit membuat pelan kecepatan motornya ketimbang sesi kualifikasi dan juga latihan bebas.
"Tetapi hari ini di balap, semua sangat kesulitan bagi saya karena banyak menderita dengan cengkraman belakang, menderita dengan ban belakang," ungkap Rossi dikutip dari MotoGP.com.
Bisa saja hal itu disebabkan suhu udara yang meningkat di sesi race, lantaran suhu udara mencapai 31 derajat Celcius dengan suhu aspal lintasan yang bermain di 41 derajat Celcius.
Sementara, ketika sesi latihan bebas atau sesi kualifikasi hanya bermain di angka 27 derajat Celcius dan suhu trek 40 derajat Celcius.
Ditambah lagi, Yamaha YZR-M1 saat ini menjadi motor yang sensitif dengan perubahan suhu.
(Baca Juga: Alvaro Bautista Ngomong Sendiri Bakal Tinggalkan Ducati Akhir Musim Ini)
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR