Baca Juga: Ini Alasan KTM Mengganti Posisi Johann Zarco Dengan Mika Kallio Hingga Akhir Musim MotoGP 2019
Lalu mengganti throttle body dengan milik Honda CB150R yang velocity-nya lebih besar menjadi 32 mm.
"Setelah dilakukan test dyno, hasilnya dapat 30 dk. Kalau standaran kan cuma sekitar 12 dk," Tommy menjelaskan.
Pada sektor kaki-kaki juga jangan dilupakan, sebab bagi motor Supermoto tenaga kencang tetapi tidak didukung dengan kaki-kaki, serta handling yang mumpuni akan terasa percuma.
Pada suspensi masih menggunakan upside down SHOWA yang diracik ulang oleh JC Suspension di Surabaya.
Baca Juga: Breaking News! Jelang MotoGP Aragon, Johann Zarco Bukan Lagi Pembalap Reguler KTM
"Mulai dari setting cartridge sih yang penting. Lumayan lama itu risetnya, sekitar 6 bulanan dari awal 2019," ungkap pembalap asal Surabaya, Jatim itu.
Suspensi tunggal belakang yang masih standar juga dipercayai oleh JC Suspension.
Lalu ban depan belakang sudah menggunakan pelek bikinan TDR dengan Ring 17.
Pelek tersebut dibalut dengan FDR Maxtreme 110/70 untuk ban depan dan ban yang sama dengan ukuran 130/70 di ban belakang.
Jangan lupakan rasio final gear yang diracik dengan perbandingan 14/53 mata, sehingga bisa membuat motor lebih 'jengat' setiap start dan keluar tikungan.
"Kalau girset aku custom sendiri jadi bisa sesuai kebutuhan waktu itu dan kini sudah pas," papar kakak kandung Gerry Salim itu.
Baca Juga: Video Review MotoGP San Marino 2019: Bocah Ajaib Vs The Baby Alien
Setelah kaki-kaki matang dan siap digunakan, terbukti setiap melompati obstacle, motor ini tetap stabil dan tidak menjadi liar.
Motor mendarat dengan lembut dan langsung bisa digas tanpa ada pantulan yang menghentak.
DATA MODIFIKASI
Ban Depan: FDR Maxtreme 110/70 R17
Ban Belakang: FDR Maxtreme 130/70 R17
Pelek depan dan belakang: TDR
ECU: aRacer
Piston BRT 62 mm
Knalpot: RC3
Disc brake depan: Daytona 30 cm.
Girset: Custom
Kaliper rem: Nissin
Decal: OSCA Graphics
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | OtoRace.id |
KOMENTAR