OtoRace.id - Akhir pekan ini (11-13 Oktober 2019) akan ada seri F1 Jepang di sirkuit Suzuka.
Sirkuit Suzuka salah satu sirkuit favorit di balap F1, bahkan tidak pernah absen jadi tuan rumah sejak tahun 1987.
Namun ada fakta menarik soal sirkuit sepanjang kurang lebih 5,8 km ini yang ternyata dianggap angker oleh beberapa penggemar balap.
Ajang balap MotoGP bahkan tidak menggelar balapan lagi di sirkuit ini sejak 2003 karena kecelakaan sering menimpa pembalap.
(Baca Juga: Badai Besar Ancam Gelaran F1 Jepang di Sirkuit Suzuka Akhir Pekan Ini)
Pada 2003, pembalap MotoGP asal Jepang, Daijiro Kato, meninggal karena cedera berat setelah kecelakaan yang dialaminya di Suzuka.
Tikungan-tikungannya dianggap tidak cocok dan berbahaya buat MotoGP.
Kecelakaan tragis juga dialami pembalap F1 dari tim Marussia yaitu Jules Bianchi, tahun 2014.
Balapan dalam kondisi hujan deras, saat menikung, pembalap muda binaan Ferrari ini keluar lintasan dan menabrak crane (traktor).
Crane itu sebelumnya digunakan mengangkat mobil pembalap lain, Adrian Sutil.
Sutil mengalami kecelakaan di titik yang sama sebelum kecelakaan Bianchi.
Banyak pihak menyesalkan keluarnya crane di posisi dan waktu yang berbahaya itu.
Cuaca yang sangat buruk juga tidak membuat panitia segera menghentikan balapan, itu juga sangat disesalkan.
(Baca Juga: F1 Jepang: Max Verstappen Ingin Beri Hadiah Bagi Honda di Suzuka)
Mantan presiden FIA, Max Mosley berpendapat bahwa itu kecelakaan yang aneh.
Setelah sembilan bulan kritis, Jules Bianchi pun meninggal.
Video berikut ini adalah detik-detik kecelakaan Jules Bianchi di Suzuka tahun 2014 lalu.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | F1 |
KOMENTAR