OtoRace.id - Direkrut dengan ekspektasi tinggi, Johann Zarco gagal memenuhi harapan KTM di MotoGP 2019.
Johann Zarco malah bikin ulah, dengan berbagai keluhan dan menghina motor KTM, hingga merengek minta pemutusan kontrak yang seharusnya selesai usai 2020.
Ulah Zarco tidak hanya membuat tim MotoGP KTM saja yang kecewa, bahkan sampai ke KTM Group.
CEO KTM Group, Stefan Pierer, benar-benar kecewa bisa-bisanya merekrut pembalap seperti Zarco.
"Zarco adalah kesalahan, tidak ada yang perlu ditambahkan lagi," kata Pierer, dilansir OtoRace.id dari Speedweek.com.
(Baca Juga: Konflik dengan Johann Zarco, Karel Abraham Keluar dari Avintia MotoGP Karena Sakit Hati?)
Bahkan, Pierer masih ingat ketika insiden antara Zarco dan pembalap Tech3, Miguel Oliveira, di MotoGP Inggris.
"Miguel sengaja dijatuhkan Zarco, itu bukan insiden balap," tegas Pierer.
"Cerita Zarco sudah selesai. Perpisahan di Misano sudah benar. Mengesampingkan masa-masa sulit, kami berbesar hati dan adil membiarkannya balapan di 3 balapan terakhir sesuai permintaan Alberto Puig (bos Honda MotoGP) di LCR," sambungnya.
Daripada memikirkan Zarco, Pierer lebih suka membicarakan pembalap muda yang kini jadi tumpuan KTM.
(Baca Juga: Debut di MotoGP, Brad Binder Belajar Langsung dari Dani Pedrosa)
Seperti yang diketahui, KTM akan punya 2 pembalap rookie, Brad Binder di tim pabrikan, dan Iker Lecuona di tim Tech3-KTM.
Sementara itu, Johann Zarco yang gagal merebut tempat di Honda, kini semakin mendekat dengan tim Avintia-Ducati.
Zarco akan menggeser tempat Karel Abraham yang sebenarnya punya kontrak sampai MotoGP 2020 berakhir.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | speedweek.com |
KOMENTAR