OtoRace.id - Nampaknya, kasus Johann Zarco masih terus membekas di direksi KTM untuk MotoGP ke depannya.
Pasalnya, KTM enggan alias tidak punya keinginan untuk merekrut pembalap top lain untuk gabung di skuad tim pabrikan atau bahkan di tim satelit.
Padahal, bursa transfer pembalap MotoGP akan dimulai untuk musim MotoGP 2021 dengan banyaknya kontrak pembalap yang habis di tahun 2020 ini.
Sebut saja Marc Marquez, Valentino Rossi, Maverick Vinales, Fabio Quartararo, Alex Rins dan pembalap top lainnya.
(Baca Juga: Valentino Rossi Umumkan 42 Pembalap yang Ikut Gelaran La 100km dei Campioni 2019)
"Dia adalah kesalahan, tidak ada yang perlu ditambahkan," ungkap Stefan Pierer selaku CEO KTM dilansir OtoRace.id dari Speedweek.com.
"Fakta bahwa Zarco tiba-tiba dikalahkan sebagai orang Prancis oleh Rookie Quartararo mungkin juga menyibukkannya," tambah Pierer.
Nah, atas dasar itu juga Pierer tidak menginginkan untuk mengambil pembalap papan atas untuk gabung di tim KTM.
KTM justru lebih memilih untuk mengandalkan para pembalap binaan mereka untuk mengisi kursi KTM RC16 di musim-musim MotoGP mendatang.
(Baca Juga: Scott Redding Bilang Jorge Lorenzo Pensiun Punya 100 Juta di Rekening dan Menyinggung Valentino Rossi)
"Kami bertahan dengan pembalap muda kami. Kami masih memiliki cadangan pembalap. Tim Moto2 Ajo akan diikuti oleh Jorge Martin, Juara Dunia Moto3 2018," jelas Pierer.
Bahkan, dirinya pun tidak takut kalau Pol Espargaro atau Miguel Oliveira yang berbakat akan tergoda oleh tim pabrikan lain.
"Pembalap MotoGP kami semua tumbuh dengan Red Bull dan KTM. Ini menciptakan hubungan yang berbeda. Tujuan kami adalah untuk menjaga semua pembalap ini bersama kami," bilangnya.
"Kami tidak bermaksud untuk menjadi aktif di pasar transfer pada tahun 2020," tambah Pierer.
Malah menurut CEO pabrikan motor asal Austria ini pun lebih senang jika uang yang dipakai untuk mengkontrak pembalap papan atas, sejatinya justru digunakan untuk pengembangan motor MotoGP mereka.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | speedweek.com |
KOMENTAR