OtoRace.id - Agar balapan lebih seru, F1 mengenalkan fitur bernama Drag Reduction System (DRS) di tahun 2011 yang masih aktif dipakai hingga sekarang.
DRS akan membuat mobil F1 bisa menambah kecepatannya dengan cukup signifikan dalam beberapa saat.
Kalau yang sering main game, pasti sering dong memainkan game balap fantasi dimana pembalapnya bisa lebih ngebut setelah meraih bonus tertentu.
Nah, prinsipnya mirip nih dengan DRS.
(Baca Juga: Wow! Gaji Charles Leclerc di Ferrari Dikabarkan Naik Tiga Kali Lipat)
Secara sederhana DRS bekerja untuk mengurangi tekanan udara yang didapat mobil dari spoiler belakang.
Aktivasi DRS membuat beberapa elemen spoiler terbuka sehingga udara yang tertahan oleh spoiler berkurang.
Dengan itu, gaya tahan udara di spoiler berkurang dan mobil akan melaju lebih cepat.
Ada tombol di steering wheel pembalap yang digunakan untuk mengaktifkan DRS.
(Baca Juga: Siap-siap! KTM Akan Lakukan Perombakan Besar di MotoGP 2020)
Tapi DRS tidak bisa asal diaktifkan kapan saja.
Ada batasan yang dibuat untuk bisa mengaktifkannya.
DRS hanya bisa diaktifkan di zona aktivasi DRS dalam satu kondisi.
Kondisi itu adalah pembalap harus berada di belakang lawannya setidaknya dalam jarak satu detik agar bisa mengaktifkan DRS.
Setelah kondisi itu terpenuhi, pembalap bisa menekan tombol untuk mengaktifkan DRS mereka di zona DRS.
DRS akan aktif hingga pembalap melambat atau menginjak pedal rem.
Dengan DRS ini, pembalap bisa mempercepat mobil mereka untuk melakukan overtaking.
(Baca Juga: Begini Arti Gambar Matahari dan Bulan Bagi Valentino Rossi)
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | F1 |
KOMENTAR