OtoRace.id - Kisah perjalanan Jorge Lorenzo usai pensiun dari MotoGP di akhir musim 2019, menarik untuk disimak.
Sebab setelah menikmati liburan dari Bali, Lorenzo pun mengumumkan kalau dirinya akan kembali lagi ke MotoGP dalam waktu dekat, tetapi bukan sebagai pembalap reguler.
Itu karena dirinya tidak lagi ingin mendapatkan tekanan berlebih jika menjadi pembalap reguler MotoGP.
Spekulasi terus merebak mengenai akan menjadi apa Jorge Lorenzo dengan kembalinya ke MotoGP di 2020 ini, termasuk menjadi pembalap tes alias test rider Yamaha yang ramai dibincangkan.
(Baca Juga: Bos Tim Ducati Dilema Dengan Pengembangan Desmosedici Untuk MotoGP 2020)
Sebab untuk menjadi pembalap tes Ducati, Paolo Ciabatti selaku sporting director Ducati Corse pun sudah menegaskan bahwa pabrikan Italia itu akan tetap menggunakan jasa Michele Pirro sebagai pembalap tes mereka.
Namun menariknya Lorenzo pun pernah berkata di salah satu media, "Ada satu kemungkinan yang sudah kupegang di atas meja," ucapnya dikutip OtoRace.id dari Motosan.es.
Bahkan juara dunia 5 kali ini mengakui kalau dirinya sudah sehat 100 persen, "Malahan, di gym aku mengangkat beban lebih berat dari sebelumnya, jadi aku bisa memperbesar massa ototku," bilangnya.
Bahkan, seorang Valentino Rossi pun menginginkan Lorenzo untuk menjadi pembalap tes Yamaha lantaran dinilai bisa sangat membantu pengembangan Yamaha YZR-M1 untuk lebih kompetitif melawan Ducati dan Honda.
(Baca Juga: Bos Ducati Membantah Dekati Jorge Lorenzo Untuk Pembalap Tes)
(Baca Juga: Jorge Lorenzo Benarkan Kabar Soal Test Rider MotoGP)
"Saya ingin memiliki Lorenzo sebagai (pembalap) penguji karena dia adalah pembalap yang sangat cepat dan dapat membantu kami," jelas Valentino Rossi dikutip OtoRace.id dari Marca.com.
Tetapi mungkin rasanya tidak hanya itu saja yang bisa didapat atau diinginkan Rossi dari Lorenzo jika memang menjadi pembalap tes Yamaha.
Dalam dua tahun terakhir, Lorenzo juga sudah memakai dua merek motor yang menjadi lawan berat Yamaha yaitu Ducati dan Honda.
Dengan begitu, Lorenzo setidaknya bisa memahami apa kelebihan yang ada di dua motor berbeda tersebut dan tidak dimiliki oleh Yamaha.
Sehingga, saran dan masukan Lorenzo pun berguna untuk pengembangan M1.
(Baca Juga: Maverick Vinales Ubah Gaya Balap Untuk Kejar Juara Dunia MotoGP 2020)
Namun kini kabar Lorenzo menjadi test rider Yamaha pun seoalah menjadi simpang siur alias bikin bingung.
Pasalnya, menurut Lin Jarvis Yamaha memutuskan untuk tetap menggunakan metode lama dalam urusan pengembangan motor yaitu tetap menggunakan dua pembalap tes asal Jepang yaitu Katsuyuki Nakasuaga dan Kohta Nozane.
Hal ini juga yang membuat jasa Jonas Folger yang tahun lalu menjadi pembalap tes Yamaha di Eropa tak lagi dipakai.
"Tahun depan (2020) adalah musim yang penting bagi kami, namun dalam beberapa tahun terakhir, kami menggunakan pembalap Eropa yang punya metode tes berbeda dari yang dilakukan di Jepang," kata Lin Jarvis dikutip dari Crash.Net.
"Kami akan menggunakan cara lama, yaitu menggunakan pembalap Jepang dan juga tim Yamaha dari sana yang akan memberikan masukan bagi kami dan motor baru," ucap managing director Yamaha MotoGP itu.
(Baca Juga: Ini Part yang Jarang Diganti di Motor MotoGP Meski Alami kecelakaan Parah)
Tidak cukup sampai di situ saja, mungkin ada alasan lain mengapa akhirnya Yamaha memilih mengumumkan hal tersebut.
Apa yang dikatakan salah satu Legenda MotoGP mungkin bisa dibenarkan mengenai performa pembalap tes.
"Untuk menjadi pilot uji coba Anda harus sangat cepat. Motor menjadi sulit ketika Anda mendorongnya hingga batasnya. Jika Anda mengemudi dua detik lebih lambat Anda tidak memiliki masalah, semuanya sepertinya sempurna," ucap Giacomo Agostini dilansir OtoRace.id dari GP-Inside.com.
Mungkin hal itu terkait dengan trauma Lorenzo yang dirinya tidak ingin lagi terjatuh dan cedera, lantaran salah satu alasan dirinya pensiun dari MotoGP karena tidak ingin lumpuh.
(Baca Juga: Jorge Lorenzo Jadi Pembalap Tes Yamaha, Valentino Rossi:)
Begitu juga dengan pendapat teman baik Lorenzo yang juga salah satu legenda MotoGP yaitu Max Biaggi.
“Saya tidak berpikir dalam benaknya, dia berpikir untuk melakukan sesuatu di motorsport. Setidaknya untuk tahun depan, atau dua tahun ke depan. Dia ingin beristirahat dan mencari jalannya sendiri, kebahagiaannya," ucap Biaggi ketika itu dilansir dari GP-Inside.com.
"Dengan motor yang dia lakukan banyak, saya tidak berpikir dia ingin lebih. Dia senang telah membuat keputusan ini," tambah Biaggi.
Nah, jika memang tidak menjadi test rider, maka kemungkinan apa yang akan dilakukan Jorge Lorenzo di MotoGP ya, apakah menjadi komentator?
(Baca Juga: Jangan Kaget! Ini Gaji Para Pekerja di MotoGP, Mulai Dari Crew Chief Hingga Mekanik)
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | GP-Inside.com,Crash.net,Marca.com |
KOMENTAR