Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

MotoGP

Setting Suspensi Pengaruhi Keawetan Ban MotoGP, Gimana Ceritanya?

Rezki Alif Pambudi - Senin, 16 Maret 2020 | 18:00 WIB
Suspensi belakang motor Andrea Dovizioso
MotoGP.com
Suspensi belakang motor Andrea Dovizioso

OtoRace.id - Keawetan ban adalah unsur yang menentukan hasil balapan MotoGP.

Dengan ban yang awet, pembalap bisa bertahan untuk tetap punya traksi yang baik sampai akhir balapan.

Tugas mekanik adalah mencari settingan pas agar ban bisa seawet mungkin dan punya traksi yang bagus sejak awal sampai akhir.

Ada beberapa faktor yang menentukan keawetan ban, salah satunya adalah suspensi.

Suspensi belakang motor sangat berpengaruh ke pemakaian ban saat balapan MotoGP.

(Baca Juga: Mantan Bos Tim Repsol Honda Heran Alex Marquez Cuma Dikontrak Setahun)

Makanya, settingan suspensi ini juga jadi kunci sukses tidaknya suatu pembalap saat balapan.

Ada dua komponen utama di suspensi atau sok belakang yang memengaruhi laju motor dan pemakaian ban.

Komponen pertama adalah per atau pegasnya, yang kedua adalah perangkat hidroliknya. 

Dua bagian ini akan memengaruhi bagaimana laju ban belakang terhadap permukaan trek.

Pegasnya biasa diatur tingkat kekerasannya, secara garis besar ada 2, yakni keras dan lunak.

Jika per atau pegas terlalu keras maka berat akan tertumpu langsung pada ban.

Dampaknya ban akan bekerja sebagai suspensi itu sendiri.

Hal itu akan membuat pemakaian ban menjadi terlalu berlebihan.

(Baca Juga: Jeda Panjang MotoGP, Bos Ducati Malah Senang Karena Honda dan Marc Marquez Bisa Kompetitif)

Jika per atau pegas dibuat lunak atau empuk, dampaknya motor menjadi lebih mudah memantul dan tidak seimbang, terutama saat menikung.

Akhirnya sama saja, beban kembali tertumpu di ban dan membuat pemakaian ban belakang berlebihan.

Sedangkan hidrolik berfungsi untuk memengaruhi kecepatan kerja dari per.

Jika hidrolik disetting lunak/empuk, maka oli dapat mengalir dengan mudah.

Tapi jangan terlalu lunak, karena suspensi tidak menyerap pergerakan motor, jadinya penggunaan ban belakang menjadi tidak merata.

Kebalikannya, jika hidrolik disetting keras maka aliran oli akan terbatas.

(Baca Juga: 'Double Header' Jadi Pilihan Baru Untuk MotoGP 2020, Apaan Tuh?)

Jika terlalu keras maka pergerakan motor semua akan diarahkan ke ban.

Hal itu bisa membuat ban belakang kehilangan kontak dengan trek alias kehilangan grip.

Nah yang dicari adalah titik terbaik dalam settingan suspensi agar ban awet dan bisa membuat pembalap kompetitif sepanjang balapan.

Untuk lebih jelasnya simak video berikut ini.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa