OtoRace.id - Balap motor atau road race tahun ini ada tiga kejurnas yang harus dijalani.
Kejurnas MotorPrix, Kejurnas IMS, dan Kejurnas OnePrix, belum lagi beragam event one make race (OMR) yang dibikin pabrikan.
Namun ajang-ajang tersebut harus ditunda lantaran himbauan dari IMI dan Pemerintah karena antisipasi penularan virus corona di keramaian.
Event balap motor yang seharusnya ramai digelar bulan Maret, pindah ke Mei atau Juni.
(Baca Juga: Meski Kompetisi Belum Mulai, MotoGP Segera Hentikan Pengembangan Mesin, Pabrikan Ini Diuntungkan)
Alhasil banyak tim yang harus menunda debut skuat terbarunya di tahun ini.
Meski demikian, penundaan ini tetap dinilai hal yang maklum, sebab ini merupakan masalah yang dialami secara nasional.
Lalu dengan penundaan ajang balap, bagaimana dengan gaji pembalap? Apakah ada pengurangan?
"Kalau saya sih karena ada kontrak tim dan pabrikan (Honda), jadi enggak. Masih aman. Enggak begitu mengandalkan start money," kata Willman Hammar.
(Baca Juga: Bos Ducati Tertarik Untuk Melihat Performa Jorge Lorenzo di MotoGP Catalunya)
(Baca Juga: Bos Tim Ferrari Sebut Masa Depan Sebastian Vettel Tergantung Performanya di F1 2020)
"Start Money itu kan kalau ada balapan, nah balapannya kan bukan dibatalkan, tetapi ditunda, jadi masih enggak masalah sih," sambung pembalap Honda FastTech itu.
Tim-tim pun akan tetap membayar kontrak pembalapnya dengan harga yang sudah dijanjikan.
Meskipun jadwal balap musim 2020 terbilang berantakan, karena mereka harus menunda seri pertama sampai setidaknya di awal Juni.
"Berarti balapan kan baru ada nanti setelah lebaran di bulan Juni. Ya nilai kontrak gak berubah di Asia atau di Indonesia," ujar Gupita Kresna yang bernaung di tim Yamaha TheStroke55 untuk kancah nasional.
(Baca Juga: Akhirnya Valentino Rossi Mengubah Rencana Untuk Menentukan Lanjut atau Pensiun Dari MotoGP)
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | OtoRace.id |
KOMENTAR