OtoRace.id - Tim balap motor di tahun ini sibuk di kancah Kejurnas MotorPrix, Kejurnas OnePrix, Kejurnas Indonesia Motorsport Series (IMS) dan juga beragan event one make race OMR yang digelar pabrikan.
Namun dari tim-tim itu tak semuanya berada di bawah naungan tim pabrikan, kebanyakan dari mereka memilih independen atau disebut tim privateer.
Seperti pernah ditulis dalam artikel sebelumnya kalau mereka memilihh privateer juga karena unsur pembibitan.
Lalu alasan lainnya adalah untuk masalah riset mesin dan juga produk yang mereka jual.
(Baca Juga: Pembibitan Pembalap Lewat Jalur Tim Privateer Dinilai Jauh Lebih Mudah)
Tim seperti PARD dan SND Racing Rapido memang terbilang kawakan dalam hal spare parts khusus balap.
Tak pelak mereka kerap membuat mesin dan suku cadang balap untuk beragam merek.
Ajang balap menjadi ladang mereka untuk melakukan riset produk buatannya.
“Kan kita jualan juga untuk motor Honda dan Yamaha yang ingin ikut balap atau upgrade untuk harian," kata Sandy Agung, Pemilik Tim SND Racing Rapido dan juga produsen produk SND.
(Baca Juga: Pembalap Yang Paling Diimpikan Valentino Rossi Jadi Rivalnya)
(Baca Juga: Usulan Bos Tim Gresini Untuk Selamatkan Tim MotoGP dari Krisis Ekonomi)
"Jadinya akan agak sulit kalau kita bekerjasama dengan pabrikan, jadinya lebih enak independen aja deh, enggak ada tekanan,” sambungnya.
Pada tahun 2017, tim asal Cimahi, Jabar itu masih bekerjasama dengan Yamaha Indonesia sebagai tim balap di ARRC.
Namun sejak 2018 sampai musim ini, mereka memutuskan untuk independen.
Pun dengan PARD yang lepas dari naungan Yamaha, sehingga mereka bisa ikut Kejurnas dengan motor Honda dan Yamaha di paddocknya.
(Baca Juga: Bos Repsol Honda: Jika Ada Yang Curang di MotoGP 2020, Itu Bukan Honda)
| Editor | : | Eka Budhiansyah |
| Sumber | : | OtoRace.id |
KOMENTAR