Baca Juga: Bukan Untuk Gaya, Cover Sok Depan Motor MotoGP Ternyata Ada Fungsinya Loh!
Pada tahun 2009 ia juga menjajal kelas 125 cc Seeded B dan langsung menjadi juara Nasional dan di kelas 110 cc ia menjadi runner-up.
Lima tahun berkiprah di Kejurnas Motorprix, ia memutuskan untuk naik ke ajang Kejurnas Indoprix yang lebih luas kala itu.
Bak gayung bersambut, ia direkrut Manual Tech Kawasaki untuk Kejurnas Indoprix tahun 2012 dan langsung menjadi juara Nasional di kelas 125 cc dengan Kawasaki Edge.
Tipe Yudhis memang pembalap yang cepat belajar dan beradaptasi, atas dasar itulah Ibnu Sambodo selaku nahkoda Manual Tech Kawasaki melakukan ekspersimen bagi Yudhis remaja di tahun 2013.
Ia berkiprah di ARRC UB130 (Underbone 130) dengan motor Kawasaki Edge juga, tetapi di Kejurnas Balap Motor ia berlomba di kelas Supersport 600 (SS600) dengan motor Kawasaki Ninja ZX-6R.
Eksperimen ini karena tubuh Yudhis yang tinggi dan gaya balapnya yang agresif membuatnya cocok dengan karakter motor besar, sampai akhirnya lompatan besar dilakukan pada tahun 2014.
Dari kelas UB130 di Asia, ia langsung berlomba di SS600 pada tahun 2014 dan mengakhiri musim di peringkat 12, tetapi menjadi juara nasional di Kejurnas Balap Motor.
Setelah itu ia terus fokus di kancah motor besar. Prestasinya berada di puncaknya pada tahun 2015.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Jack Miller Resmi Gabung Tim Pabrikan Ducati di MotoGP 2021
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR