OtoRace.id - Jadwal MotoGP 2020 yang serba padat, membawa tantangan bagi para pembalap MotoGP dan juga pembalap Moto2 dan Moto3.
Dengan 13 race yang dimulai pertengahan Juli hingga awal November, sontak menjadi minggu-minggu padat bagi pembalap.
Ditambah lagi, dengan adanya pengurangan kru di MotoGP, demi protokol kesehatan Covid-19 untuk membatasi jumlah orang di paddock.
Salah satu kru yang terdampak tak bisa menjalani perannya di paddock adalah ahli fisioterapi atau fisioterapis.
Padahal, fungsi dari fisioterapis di MotoGP sangatlah penting bagi para pembalap itu sendiri.
Seperti diungkapkan Edgar Pons kepada OtoRace.id ketika ngobrol bareng di acara NgoVi MotoGP Back To Race, akhir pekan lalu (18/7), tentang persiapan dan strategi para pembalap untuk menghadapi MotoGP 2020 dalam kondisi new normal.
"Sangat penting bagi pembalap untuk mengatur jadwal istirahat, karena race yang padat. Penting juga untuk tidak berlatih keras diantara satu race dengan race lain," ungkap pembalap Federal Oil Gresini Moto2 asal Spanyol ini.
Kalau dalam kondisi normal, sebelum Covid-19 dan padatnya jadwal balap, menurut Edgar pembalap bisa berlatih fisik keras sebelum menunju race berikutnya.
Tapi dengan kondisi sekarang, dianjurkan untuk tidak berlatih fisik keras dan malah lebih baik untuk membuat tubuh istirahat setelah menjalani pekan yang sibuk dan menguras tenaga.
"Penting untuk membuat tubuh istirahat, sebab jika tidak, di race pertama kamu prima, tetapi di kejuaraan seluruhnya kamu kelelahan," jelasnya.
Maka itu, sangat penting untuk berlatih dengan pelatih dan juga fisioterapis, pijat dan apapun.
Tetapi sayangnya, fisioterapis Edgar tidak bisa datang ke sirkuit lantaran pembatasan jumlah orang, bahkan akhirnya Edgar pun membawa semacam alat pijat.
"Tetapi untuk di race seperti Jerez dan Brno (ada libur satu pekan), sangat penting untuk membuat ototmu sedikit rileks sebelum bertanding di Brno," pungkas anak dari legenda MotoGP, Sito Pons ini.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR