"Temperatur warmernya hanya 90 derajat Celcius. Padahal bannya hanya bekerja dengan bagus di atas 120 derajat," jelas Taramasso.
Ternyata tyre warmer juga menjadi pedang bermata dua.
Kalau terlalu lama di warmer, ban bisa rusak dan tidak bisa dipakai lagi.
"Mereka (tim) memasangnya di pagi lalu mematikannya di malam hari, begitu juga di hari berikutnya," sambungnya.
Baca Juga: Resmi! Akhirnya Valentino Rossi Ungkap Dirinya Dengan Seragam Petronas Yamaha SRT
Setelah melebihi batas waktunya, biasanya Michelin akan menarik stoknya dari setiap tim.
Perlu diketahui, tyre warmer tidak hanya ada di MotoGP saja.
Ajang balap lain seperti Formula 1 juga memakai tyre warmer sebelum dipakai ngebut di atas trek
Ajang balap lain seperti Formula 1 juga memakai tyre warmer sebelum dipakai ngebut di atas trek.
View this post on Instagram
| Editor | : | Eka Budhiansyah |
| Sumber | : | Motomatters.com,MotoGP.com |
KOMENTAR