OtoRace.id - Pada kategori mobil Reli Dakar 2021, tersisa dua nama yang memiliki kesempatan besar untuk jadi juara umum.
Mereka adalah Nasser Al-Attiyah (Toyota Gazoo Racing) dan Stephane Peterhansel (X-Raid Mini JCW Team).
Pada etape kedelapan dari Sakaka ke Neom, Arab Saudi (11/1), Nasser Al-Attiyah bisa meraih kemenangan.
Ini menjadi kemenangan kelima pereli asal Qatar itu pada kancah Reli Dakar 2021.
Baca Juga: Diperkuat Sebastian Vettel dan Lance Stroll, Ini Harapan Bos Tim Aston Martin di F1 2021
Sekarang selisih akumulasi waktu di klasemen sementara pun kian terpangkas, apalagi Stephane Peterhansel hanya finish di peringkat ketiga di etape kedelapan.
"Marathon stage memang tidak mudah, tetapi jalur bebatuan dan vegetasi menjadi keuntungan pada ban BF Goodrich yang aku gunakan, karena tidak begitu baik di gurun pasir," ujar Nasser Al-Attiyah.
"Tinggal empat hari kompetisi ini berjalan, jelas tidak akan mudah apalagi bara Mini Boogie ini jauh lebih diuntungkan pada jalur gurun pasir, mobilnya jauh lebih mudah dikendalikan," lanjutnya.
Pada etape kedelapan, Nasser Al-Attiyah unggul tiga menit dari Stephane Peterhansel dan berdampak pada selisih waktu yang terpangkas di klasemen sementara.
Baca Juga: Davide Brivio Pergi Usai Bawa Suzuki Juara Dunia, Legenda MotoGP Berikan Komentar
Baca Juga: Muncul Kabar Jadwal MotoGP 2021 Bakal Berubah, Tanda MotoGP Indonesia Bakal Masuk?
Kini di klasemen sementara kategori mobil Reli Dakar 2021, Stephane Peterhansel masih memimpin dengan selisih 5 menit dari Nasser Al-Attiyah di peringkat kedua.
Konsistensi Stephane Peterhansel memang membawanya ke peringkat teratas, padahal pereli asal Prancis ini tidak pernah menang etape.
"Ritme balap saya memang cepat, tapi saya tidak mendengar arahan dari co-driver untuk berbelok dan kita sedang dalam kecepatan tinggi," ujar Stephane Peterhansel.
"Akhirnya saya harus putar balik di tempat yang terbilang sulit, itu membuat kami kehilangan banyak waktu," tambahnya.
Baca Juga: Siapa Sangka Pengamat Kondang MotoGP Ini Pernah Dikira Penipu Gara-gara Valentino Rossi
Setelah etape 7 yang menjadi marathon stage, banyak pereli yang berguguran karena tidak bisa memperbaiki mobilnya secara mandiri.
Sehingga hanya peserta tangguh yang bisa melanjutkan sisa etape sampai selesai di (15/1).
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | dakar.com |
KOMENTAR