OtoRace.id - Legenda MotoGP, Kevin Schwantz, mengaku sudah menawarkan bantuan kepada Suzuki yang ditinggalkan manajer tim mereka, Davide Brivio.
Seperti diketahui, Davide Brivio hengkang ke Formula 1 tahun ini, menjadi Direktur Balap Alpine F1 Team.
Tadinya, Suzuki dikabarkan ingin menggaet Livio Suppo, eks Manajer Ducati Team dan Repsol Honda.
Namun, Direktur Tim sekaligus Project Leader Suzuki, Shinichi Sahara, telah mengumumkan pihaknya untuk sementara belum mau mencari manajer baru.
Baca Juga: Wow! Drama Rivalitas Valentino Rossi dan Marc Marquez Akan Dibikin 'Sinetron'
Tugas yang ditinggalkan Brivio akan dibagi kepada staf tersisa.
Schwantz pun mengaku kecewa melihat Brivio, yang dikenal sukses membimbing Yamaha dan Suzuki juara lagi usai penantian panjang, hengkang begitu saja.
Namun, pria asal Amerika Serikat bisa memaklumi tantangan menarik yang bisa disediakan F1 untuknya.
"Saya bisa memahami Davide. Ada tantangan baru di luar sana, dari dunia yang berbeda Ia ingin terlibat, cari cara sukses di dalamnya," kata Schwantz dikutip OtoRace.id dari GPOne.
Baca Juga: Valentino Rossi Bela Petronas Yamaha SRT di MotoGP 2021, Begini Reaksi Jorge Lorenzo
"Tapi Suzuki akan rindu Davide. Semoga sisa staf mereka tetap solid," ujarnya.
"Saya harus ucapkan selamat kepada mereka. Tim ini tim pemenang. Saya tahu Joan (Mir) lah yang jadi juara dunia," imbuhnya.
"Saya doakan yang terbaik ke mana pun mereka pergi, dan saya berharap Davide bisa segera meraih sukses di F1," lanjut Schwantz.
Selain Suppo, ada beberapa nama lain yang tadinya sempat dirumorkan jadi kandidat pengganti Brivio, di antaranya Pablo Nieto (Manajer Tim Sky Racing VR46).
Baca Juga: Bukan Marc Marquez, Ini Pembalap Pencetus Teknik Menikung Elbow Down di MotoGP
Lalu ada Gino Borsoi (Sporting Director Aspar Team), Paul Denning (Manajer Tim Pata Yamaha WorldSBK) dan Schwantz sendiri.
Schwantz pun mengaku telah mengajukan diri ke Suzuki.
"Saya selalu bilang bahwa saya mau membantu Suzuki semampu saya jika kesempatannya memang ada," jelasnya.
"Sepertinya Sahara yakin mereka bisa mengatasi masalah itu dan bisa tetap berprestasi tanpa Davide," ungkap pria berusia 56 tahun ini.
Baca Juga: Andrea Dovizioso Ribut-ribut dengan Ducati, Begini Komentar Jorge Lorenzo
Meski begitu, Schwantz mengakui bahwa dirinya tak bisa bekerja penuh waktu jika harus terlibat dalam proyek Suzuki di MotoGP, karena ia tinggal di Amerika Serikat.
Ia pun yakin Sahara dan stafnya bakal punya solusi lebih jitu.
Schwantz pun berharap Suzuki bisa tetap solid dan mempertahankan gelar tahun ini.
"Ini takkan mudah, tapi Sahara sudah pergi ke mana-mana dan melakukan banyak hal untuk Suzuki," tegasnya.
Baca Juga: Resmi Perpanjang Kontrak, Tim LCR Bakal Panaskan Persaingan MotoGP Hingga 2026
"Saya rasa ia tahu benar apa yang bisa bikin tim mereka tetap percaya diri dan terus memproduksi motor balap yang hebat," ucapnya.
"Saya mau memberi bantuan, tapi saya tak mau penuh waktu, itu jelas," tutupnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | GPOne.com |
KOMENTAR