OtoRace.id - Pembalap LCR Honda, Takaaki Nakagami mengungkapkan satu hal yang buat gaya balap Marc Marquez sulit ditiru oleh pembalap lain.
Takaaki Nakagami diketahui menyajikan banyak performa yang menggebrak sepanjang MotoGP 2020.
Pembalap asal Jepang tersebut mengakui ini semua berkat kerja kerasnya mempelajari data Marc Marquez dari 2019.
Namun, Takaaki Nakagami mengakui bahwa ini bukan pekerjaan mudah karena rider Repsol Honda itu 'spesial'.
Baca Juga: Pakai Berseragam Tim Pabrikan Ducati di MotoGP 2021, Begini Perasaan Jack Miller
Sejak Marquez absen akibat cedera patah tulang lengan, Nakagami memang seolah jadi rider utama Honda Racing Corporation (HRC).
Sebab, Cal Crutchlow sedang dirundung berbagai cedera tangan dan kaki, sementara Alex Marquez masih berstatus debutan.
Atas alasan inilah para insinyur HRC lebih sering menghabiskan waktu di garasi Nakagami.
Performa Nakagami mulai mencolok saat ia start kedua di MotoGP Styria, dan nyaris naik podium sebelum balapan dihentikan sementara akibat kecelakaan Maverick Vinales.
Baca Juga: Marc Marquez Hadir di Sesi Foto Tim Repsol Honda, Siap Balapan di MotoGP 2021?
Nakagami juga merebut pole fantastis di MotoGP Teruel, namun akibat tekanan mental yang berat, Nakagami tak fokus dan terjatuh pada lap pertama.
Belum bisa mempersembahkan podium Nakagami tentu kecewa, namun pembalap bernomor 30 itu memilih menjadikan ini sebagai pelajaran jelang 2021.
Nakagami juga mengaku sangat senang bisa dapat kesempatan mempelajari data Marquez, didampingi oleh para insinyur HRC.
"Hal utama yang saya pelajari dari Marc adalah cara mengerem," kata Nakagami dikutip OtoRace.id dari Motosangp.com.
"Dari sana, saya menemukan cara yang lebih baik dalam mengendalikan motor di titik pengereman yang agresif," imbuhnya.
"Mengangkat motor saat harus mengubah arah. Jelas bahwa yang terbaik di area ini tetap Marquez, ia melakukan segalanya dengan kecepatan dan ketepatan yang tinggi," ujar Nakagami.
"Saya pun bisa mencuri beberapa rahasia dari datanya, dan itu tak hanya soal pengendalian akselerasi. Namun, saya yakin ada banyak 'insting' terlibat dalam gaya balap Marc," lanjutnya.
Selain mempelajari pengereman lewat analisa data telemetri Marquez, Nakagami juga mengaku memahami beberapa hal lain dari gaya balap Marquez.
Baca Juga: Bela Tim Satelit di MotoGP 2021, Valentino Rossi Masih Terobsesi Raih Gelar Juara Dunia ke-10?
Nakagami mengaku sulit menjelaskan bagaimana Marquez bisa mengendalikan gas motornya ketika berbelok di tikungan.
"Gaya balapnya sulit dieksekusi, atau dijelaskan, karena ia mengombinasikan pengendalian gas dengan pergerakan tubuhnya di atas motor," tutur Nakagami.
"Di Aragon, contohnya, saya melaju lebih cepat di kualifikasi ketimbang Marc pada 2019, namun di beberapa sektor ia lebih cepat,"
"Ini membuktikan ada perkembangan dari diri saya, meski tak mudah untuk meniru Marc. Saya rasa ini sudah jelas," pungkasnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | motosangp.com |
KOMENTAR