Namun, pada 2008, ia bertekad meraih kemenangan di sana.
Di sisi lain, Stoner dikenal selalu kuat setiap kali tampil di Laguna Seca.
Trek itu cocok untuk gaya balapnya yang agresif, dan juga karakter Ducati Desmosedici GP8 yang sangat bertenaga.
Stoner, yang kala itu juga berstatus juara dunia bertahan otomatis jadi favorit menang.
Baca Juga: Waduh! Francesco Bagnaia Bongkar Aib Valentino Rossi Selama Membela Tim Pabrikan Ducati
Tahu bahwa peluangnya menang lebih tipis ketimbang Stoner, Rossi bahkan sejak awal pekan sudah memberikan sinyal bahwa ia akan all-out dalam balapan itu.
Kuncinya adalah melakukan start sebaik mungkin dan selalu melaju di depan Stoner, tak peduli marginnya sempit atau lebar.
Keduanya pun menjalani aksi saling salip yang sengit, dan pada pertengahan balap, Rossi menyalip Stoner di jalur dalam Tikungan Corkscrew, melewati area gravel.
Aksi itu mendapat protes dari Ducati, namun Race Direction menilai aksi Rossi sah.
Baca Juga: Siap-siap, Valentino Rossi dan Franco Morbidelli Diperkenalkan Petronas Yamaha SRT Awal Maret
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | MotoGP.com |
KOMENTAR