OtoRace.id - Insiden antara Max Verstappen (Red Bull Racing) dan Lewis Hamilton (Mercedes AMG Petronas) di lap pertama F1 Inggris (18/7) masih berbuntut panjang.
Pihak manajemen Max Verstappen dan Red Bull Racing masih belum terima sanksi 10 detik yang diberikan kepada Lewis Hamilton.
Pasalnya kerusakan dan kerugian yang diterima Max Verstappen terbilang besar, mulai dari kehilangan point dan rusaknya mobil RB16B.
Sanksi 10 detik yang diberikan kepada Lewis Hamilton pun tetap tidak membuatnya lepas dari kemenangan.
Baca Juga: Miguel Oliveira Anggap Marc Marquez Sudah Pulih 100 Persen di MotoGP 2021 Karena Hal Ini
Sampai akhirnya Manajer Olahraga Red Bull Racing, Helmut Marko pun mengajukan banding ke FIA atas insiden tersebut.
Bahkan Ayah dari Max Verstappen, Jos Verstappen pun ikut turun tangan dan angkat bicara atas insiden yang merugikan anaknya.
"Apa yang dilakukan Lewis Hamilton benar-benar tidak bisa diterima dan sanksi hanya 10 detik penalti adalah keputusan konyol," tutur Jos Verstappen dilansir dari Tuttomotori.
"Max Verstappen masih memberikan ruang dan tidak seharusnya pembalap yang berada di sisi dalam itu melakukan overtake secara agresif," lanjutnya.
Baca Juga: Peduli Lingkungan, Pembalap Ini Ikut Pungut Sampah Usai Balapan F1 Inggris 2021
Baca Juga: Temukan Kelemahan Aprilia, Aleix Espargaro Siap Tebar Ancaman di Paruh Kedua MotoGP 2021
Tak pelak kalau Jos Verstappen berharap Lewis Hamilton akan didiskualifikasi atau dilarang balapan pada F1 Hungaria akhir Agustus mendatang.
Harapan dan banding yang diajukan Red Bull Racing serta Jos Verstappen ini bercermin pada regulasi olahraga F1.
Dalam salah satu pasalnya, saat pembalap sedang side by side atau bersebelahan, pembalap yang berada di 'sisi dalam' tidak boleh menyenggol atau menabrak pembalap di 'sisi luar'.
Namun keputusan tetap ada di race director, apakah itu murni kecelakaan balap atau ada maksud tertentu.
Baca Juga: Demi Cepat Pulih Cedera, Ini Langkah Ekstrem yang Dilakukan Marc Marquez
| Editor | : | Eka Budhiansyah |
| Sumber | : | tuttomotoriweb |
KOMENTAR