"Kami mendengar beberapa rumor dan memutuskan untuk memeriksa data telemetrinya," ungkap Meregalli dikutip OtoRace.id dari BTsport.
"Sulit berkata lebih dari yang sudah kami katakan dalam pernyataan resmi pada Kamis. Kami akan terus memverifikasi data, dan keputusan selanjutnya akan diambil," jelas Meregalli.
"Saat ini, situasi kami masih sama seperti pada Kamis. Saya tak bisa melangkah lebih jauh dalam diskusi ini, saya tak bisa mengatakan apa pun," lanjutnya.
Peristiwa ini membuat Vinales diprediksi takkan lagi mendapatkan kesempatan berkendara di atas M1 di sisa musim.
Meregalli mengaku Yamaha Motor Racing dan Monster Energy Yamaha akan melakukan diskusi mendalam dengan para petinggi Yamaha Motor Company di Jepang.
Baca Juga: Hasil Kualifikasi Moto3 Austria 2021 - Didikan Max Biaggi Pole Position, Andi Gilang Stagnan
"Saat ini, apa pun bisa terjadi. Yamaha Jepang masih belum berkomentar. Keputusan skorsing diambil oleh kami (di Eropa)," terangnya.
"Tentu kami berkonsultasi dengan Jepang, namun sejauh ini kami baru ambil keputusan menjatuhkan skors pada Vinales dalam balapan kali ini. Kita lihat saja nanti," tutur Meregalli.
Di lain sisi, Meregalli tak menutupi rasa frustrasinya dengan menyatakan Vinales menyangka bahwa ia diperlakukan berbeda dari Fabio Quartararo.
"Terkadang, Vinales jadi pembalap yang berpikir bahwa tandemnya diperlakukan lebih baik darinya. Namun, kami, Yamaha, tak pernah butuh melakukannya," ungkapnya.
"Kami punya target meraih Triple Crown. Demi melakukannya, kami butuh hasil dari kedua rider. Kadang Anda bisa frustrasi, tapi tak seharusnya begini," tutupnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Btsport.com |
KOMENTAR