"Kami memang memiliki kontrak untuk berkata positif. Tapi, Anda tidak bisa mencegah pembalap mengungkapkan perasaan mereka," kata Jarvis, dikutip OtoRace.id dari Speedweek.
"Ada garis dan batas tertentu yang tidak boleh dilampaui dalam konteks seperti itu. Jelas, Anda menginginkan pembalap yang cerdas dan menghindari pernyataan negatif," terangnya.
Lin Jarvis mengatakan seorang pembalap tidak akan bertambah cepat hanya dengan mengkritik.
"Karena Anda tidak akan bisa lebih cepat dan tak dapat meningkatkan kinerja jika Anda hanya mengkritik tim, atasan dan teknisi Anda. Itu faktanya," jelas Lin Jarvis.
Baca Juga: Jelang MotoGP Aragon 2021, Maverick Vinales Pamer Baju Balap Aprilia, Satu Sponsor Hilang
"Anda diperbolehkan untuk mengungkapkan opini di dalam rapat tertutup, tetapi dilarang untuk melakukannya di depan publik," terangnya.
"Namun, Anda tidak bisa mencegah seorang pembalap mengekspresikan perasaan. Tentu kami telah ngobrol dengan Vinales. Kami melakukan komplain,"
Konflik dengan Yamaha membuat Lin Jarvis berharap bahwa para pembalap mau terlibat di belakang layar untuk melihat proses pengembangan motor.
"Namun, contoh ini justru menunjukkan masalah sebenarnya. Mungkin para pembalap harus tahu kerja di balik layar agar bisa membangun tim yang solid," tutupnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Speedweek.com |
KOMENTAR