OtoRace.id - Sejak awal musim MotoGP 2021, Maverick Vinales sudah dijagokan sebagai andalan dari Monster Energy Yamaha MotoGP.
Namun seiring berjalannya waktu, hal tersebut tidak sesuai ekspektasi. Ia selalu kalah dari pembalap baru di tim pabrikan Yamaha itu, Fabio Quartararo.
Sampai akhirnya membawanya memutuskan hengkang dari Yamaha, sampai dipecat lebih awal.
Sekarang Maverick Vinales membela Aprilia Racing Team Gresini lebih awal dan sudah dimulai pada MotoGP Aragon (12/9) lalu.
Baca Juga: Dapat Hadiah, Raul Fernandez dan Remy Gardner Akan Jalani Uji Coba MotoGP Bareng KTM di Misano
Hal ini dipahami benar oleh mantan pembalap Yamaha, Jorge Lorenzo. Ia menilai kalau Fabio Quartararo sudah melemahkan mental Maverick Vinales.
"Sangat jelas kalau ada pembalap muda yang lebih kuat, itu akan melemahkan mental seniornya," tutur Jorge Lorenzo dalam wawancara di situs MotoGP.
"Ini dirasakan benar oleh Maverick Vinales, ia lebih senior, tetapi melihat Fabio Quartararo lebih sering menang daripadanya," lanjutnya.
Keberanian Maverick Vinales untuk memutuskan hengkang lebih awal diapresiasi oleh Jorge Lorenzo, termasuk kepindahannya ke Aprilia.
Baca Juga: Penilaian Valentino Rossi Usai Melihat Maverick Vinales Debut Bareng Aprilia di MotoGP Aragon 2021
Baca Juga: Sambut Gelaran WorldSBK, Kemenhub Bakal Rancang Rekayasa Lalu Lintas di Area Sirkuit Mandalika
"Pindah ke tim Italia termasuk berat, sama sepertiku (waktu ke Ducati) karena mereka punya effort kerja yang jauh lebih keras," papar 'Por Fuera' julukannya.
"Hanya saja tim Italia akan memberikan semua usaha keras, sampai kita bisa meraih hasil terbaik. Hanya masalah waktu bagi Vinales kembali ke podium," tutupnya.
Menurut Jorge Lorenzo, Aprilia juga sudah berada di jalur yang tepat untuk bisa bersaing di barisan depan.
Ia bercermin pada hasil yang diraih Aleix Espargaro, meskipun Jorge Lorenzo dan Aleix pernah berseteru di media sosial.
Baca Juga: Jorge Martin Ternyata Menahan Rasa Sakit Saat Balapan MotoGP Aragon 2021
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | MotoGP.com |
KOMENTAR