"Banyak rival penting, tapi yang paling diingat mungkin duel dengan Valentino Rossi," kata Max Biaggi dilansir OtoRace.id dari Motosan.
"Yah..itu baru saja terjadi. Kami menjadi dekat. Tidak mungkin untuk sepenuhnya mengatur jalannya sendiri dan sepertinya tidak tepat bagi saya untuk berada di sini sekarang untuk menilai apa yang terjadi," jelas Biaggi.
"Bagi saya itu adalah memori yang lebih banyak meninggalkan kesan positif daripada memori negatif," sambung Biaggi.
Lebih lanjut, Max Biaggi sebenarnya tak ingin menjalin rivalitas sengit dengan juara dunia sembilan kali itu.
Baca Juga: Ditinggal Valentino Rossi, Bos Repsol Honda Yakin MotoGP Tidak Akan Kehilangan Pamor
Kendati demikian, Biaggi merasa bersyukur karena persaingan itu membuatnya tampil lebih kuat.
"Saya tidak suka membuat kontroversi, juga karena olahraga mengajarkan banyak hal, itu menunjukkan kesalahan yang tak boleh diulangi," tutur juara dunia 250cc empat kali itu.
"Sebaliknya, ada satu hal untuk dikatakan bahwa tumbuh di Roma, lebih rumit untuk memiliki dan membangun diri saya sendiri, saya tidak termasuk dalam wilayah geografis yang menguntungkan," imbuhnya.
"Dan rivalitas dengan Rossi membentuk saya, memberi saya kekuatan lebih banyak," pungkas Max Biaggi.
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Motosan.es |
KOMENTAR