OtoRace.id - Anti-lock Brake System (ABS) merupakan salah satu fitur safety yang ada di sepeda motor.
Teknologi ini bisa mencegah roda mengunci saat pengendara melakukan hard braking.
Sistem ABS sudah menjadi standar keselamatan produk sepeda motor di Eropa.
Bahkan di Indonesia pun rem ABS mulai jamak ditemui di produk motor massal, mulai dari motor 125 cc.
Baca Juga: Ducati Tebar Ancaman Pada MotoGP 2022, Bos Repsol Honda Beri Komentar Menohok
Lalu kenapa ya, di ajang balap motor bergengsi seperti MotoGP, fitur ABS justru dilarang?
Pelarangan penggunaan rem ABS tertuang dalam FIM World Championship Grand Prix Regulations.
Dalam poin 5 yang mengatur tentang regulasi rem, disebutkan penggunaan ABS tidak diizinkan di motor MotoGP.
Input pengereman harus diberdayakan dan dikendalikan secara manual oleh pengendara.
"Secara spesifik, sistem rem yang dirancang untuk mencegah roda dari penguncian saat pengendara mengaktifkan rem, dilarang," tulis aturan tersebut.
Dengan demikian, regulasi MotoGP tidak memperkenankan campur tangan sistem elektronik pada sistem pengereman motor MotoGP.
Dalam wawancaranya dengan CycleWorld, insinyur Brembo, Lorenzo Bortolozzo mengatakan, fitur rem ABS memang tidak cocok digunakan di ajang balapan seperti MotoGP.
Minimnya intervensi elektronik di sistem pengereman, artinya akan sangat mengandalkan skill atau keterampilan dari pebalap tersebut.
Baca Juga: Kehilangan Status Konsesi di MotoGP 2021, Jadi Alasan Performa KTM Mulai Melorot
"ABS sangat cocok untuk pengendara di jalan raya. Tetapi dalam balapan, haruslah pengendara yang mengontrol," kata Bortolozzo dikutip OtoRace.id dari CycleWorld.
"Mungkin ABS akan lebih aman, tapi balapan juga merupakan ujian bagi pengendara, jadi untuk pertunjukannya, menurut saya ABS tidak akan bagus," sambung Bortolozzo.
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | cycleworld.com |
KOMENTAR