"Banyak pembalap lebih suka melakukan banyak lap dan membangun feeling-nya," kata Stoner dikutip OtoRace.id dari Motorsport.
"Mereka menunggu itu sampai meningkat, sedangkan saya tidak pernah menginginkan hal tersebut," sambugnnya.
"Saya tahu bagaimana menjadi cepat dengan motor yang berbeda. Anda mencapai titik dengan cukup cepat, di mana Anda sekitar satu detik dari limit. Setelah itu, semua tentang penyetelan yang baik," tegasnya.
"Anda kemudian harus mencari tahu apa yang perlu Anda ubah. Itu adalah hal istimewa bagi saya," imbuhnya.
Baca Juga: Lebih Stres Kerja di MotoGP, Davide Brivio Putuskan Bertahan di F1
"Tidak seperti pembalap lain, saya lebih suka beradaptasi ketimbang membuat motor sesuai karakter saya," tutur Stoner.
"Banyak rider mengklaim motor tertentu tidak selaras dengan gaya mereka dan tak sesuai keinginan. Entah Anda dapat motor sesuai kebutuhan atau Anda melakukan apa yang diinginkan oleh motor," pungkasnya.
Stoner selalu berpandangan bahwa setiap motor memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Jadi, menurutnya pembalap yang perlu menyatukan diri mereka dengan itu, bukan justru sebaliknya.
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Motorsport |
KOMENTAR