OtoRace.id - WithU RNF Yamaha memang 'orang lama' bermuka baru karena perombakan manajemen dari Petronas Yamaha SRT.
Tim asal Malaysia yang sepanjang 2021 mengalami penurunan performa karena masalah finansial dan sponsor membuat tim ini harus berhenti berkiprah dari kancah MotoGP.
Tak pelak ada pandangan sebelah mata terhadap WithU RNF Yamaha apakah mereka masih bisa kompetitif atau tidak.
Pandangan ini tidak dipermasalahkan oleh Pimpinan dan Pemilik Tim, Razlan Razali yang malah merasakan ini sebagai keuntungan.
"Kami merasa tidak ada tekanan karena kami tim underdog dan mudah memberikan kejutan untuk setiap balapannya," tutur Razlan Razali saat konfrensi pers (24/1)
"Kini kami dalam proses untuk mencari sponsor baru, waktu kami sangat dikit, tetapi semua situasi untuk saat ini berjalan sangat baik," imbuhnya.
Sejak 2019-2020, Razlan Razali berhasil membawa Petronas Yamaha SRT sebagai juara umum tim independen di MotoGP.
Bahkan berhasil membawa Fabio Quartararo sebagai Rookie of The Year 2019 dan pada tahun 2020 berhasil meraih kemenangan pertamanya.
Kini WithU RNF Yamaha mengandalkan Andrea Dovizioso dan Darryn Binder, dua pembalap berbeda generasi.
Baca Juga: Pulih dari Cedera, Marc Marquez Diyakini Bisa Bersaing Perebutkan Gelar MotoGP 2022
Satu tahun kontrak untuk tetap berkompetisi di MotoGP masih dipegang tim berkelir biru tua ini.
"Ini adalah olahraga, kami tidak selalu menang dan kami mengalami kekalahan besar tahun lalu," Razlan Razali menjelaskan.
"Kalah besar adalah hal yang kami alami tahun lalu dan saya harus belajar banyak dari masalah itu. Baik dari segi teknis, juga dari segi mencari sponsor," tutupnya.
Sebentar lagi Razlan Razali akan menuju negara asalnya, Malaysia untuk membawa WithU RNF Yamaha menjalani tes pramusim di sirkuit Sepang (5-6/2).
Ini akan jadi momen penentu apakah tim yang dipimpinnya masih mempunyai ritme yang kompetitif atau ada sesuatu yang perlu dibenahi.
Baca Juga: MotoGP Terkenal dengan Aksi Salip Menyalip, Berikut 5 Pembalap yang Tewas Saat Balapan
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR