OtoRace.id - Pada hari pertama tes MotoGP Indonesia, hujan deras mengguyur sirkuit Mandalika (11/2).
Ternyata motor para pembalap tidak hanya sekadar basah, tetapi juga kotor penuh lumpur.
Saat kondisi lebih kering, debu ini juga cukup mengganggu karena membuat daya cengkeram ban jauh menurun.
Pihak Mandalika Grand Prix Association (MGPA) selaku promotor pun melakukan pembenahan akan masalah ini.
Pasalnya jika dibiarkan begitu saja, maka akan berdampak pada keselamatan para pembalap.
Priandhi Satria, Direktur Utama MGPA pun memaparkan penyebab debu di sirkuit Mandalika ini kepada OtoRace.id.
"Debu ini disebabkan oleh berbagai kegiatan pembangunan di luar lintasan (pembangunan jalan, pembangunan fasilitas penonton) dan bagian sisi dalam lintasan," kata Priandhi Satria.
"Ini menyebabkan debu yang beterbangan jauh lebih banyak dibandingkan kondisi normal, dan debu ini jatuh pada permukaan lintasan," lanjutnya.
Terakhir kali sirkuit Mandalika digunakan ya pada saat WSBK Indonesia bulan November lalu.
Baca Juga: Pol Espargaro Tak Bisa Tenang Meski Tercepat di Tes MotoGP Indonesia Hari Pertama
Selama dua bulan, sirkuit tidak digunakan balap secara optimal dan fokus pada pembangunan beberapa aspek pendukung.
Mario Suryo Aji yang sempat latihan di sana pun bercerita kalau di sana memang kondisi lintasannya agak berdebu.
Setelah dari tes MotoGP Indonesia, Dorna Sports menyarankan agar MGPA melakukan pembersihan rutin setiap dua minggu.
Pembersihan menggunakan track jet truck dan kendaraan track sweeping serta rutin memasukkan kendaraan mobil/motor ke dalam lintasan.
Kini di hari kedua (12/2), kondisi lintasan sudah jauh lebih optimal untuk mendapatkan lap time yang apik.
Para pembalap mulai konsisten 1 menit 31 detik dan diyakini catatan waktu akan lebih tajam di setiap sesinya.
Baca Juga: Fabio Quartararo dan Johann Zarco Hampir Teratuh Saat Latihan Start di Tes MotoGP Indonesia 2022
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | MGPA |
KOMENTAR