OtoRace.id - Pembalap Monster Energy Yamaha, Franco Morbidelli membeberkan alasannya tidak bisa optimal pada tes MotoGP Indonesia 2022 di sirkuit Mandalika.
Franco Morbidelli merasa bahwa suhu di Sirkuit Mandalika terlalu panas baginya.
Murid Valentino Rossi tersebut mengaku kesulitan bernapas akibat udara panas yang lembab saat menjalani tes MotoGP Indonesia 2022.
Pada tes MotoGP Indonesia 2022 di hari terakhir, performa Franco Morbidelli sejatinya tidak terlalu buruk.
Tandem Fabio Quartararo tersebut bercokol di peringkat keempat dan hanya terpaut 0,356 detik dari Pol Espargaro yang menduduki posisi teratas.
Kendati demikian, hasil ini belum sepenuhnya membuat Franco Morbidelli puas.
Ia juga sadar bahwa performanya belum optimal karena suhu terlalu panas di Sirkuit Mandalika.
"Kami harus bekerja dan bekerja. Tidak ada formula lain," kata Morbidelli dikutip OtoRace.id dari Speedweek.
"Kami mengharapkan pengembangan lebih pada motor. Perbedaan antara mesin M1 2021 dan 2022 jauh lebih kecil," sambungnya Morbidelli.
Baca Juga: Tes MotoGP Indonesia 2022 Selesai, Fabio Quartararo Kecewa YZR-M1 Tak Alami Perkembangan Pesat
"Setiap hari, saya lebih baik dan saya mengikis perbedaan tersebut jika dibandingkan dengan hari pertama," ungkap Morbidelli.
"Hari terakhir, saya berada di belakang Fabio Quartararo hingga 0,2 detik, tapi itu tidak cukup," tegasnya.
Udara panas dengan kelembaban tinggi pun dipandang sebagai salah satu kendala yang menghambat Franco Morbidelli berlama-lama mengeksplorasi motor.
Pembalap berusia 27 tahun itu mengaku sangat tersiksa saat tes MotoGP Indonesia 2022.
"Panas menyesakkan, bahkan lebih buruk daripada Malaysia atau Thailand. Anda bahkan sulit bernapas, mungkin karena kelembabannya," tutupnya.
Untuk ke depannya, Morbidelli bakal belajar dari pengalaman agar bisa menunjukkan penampilan lebih optimal.
Sirkuit Mandalika sendiri bakal menggelar balapan MotoGP yang sesungguhnya pada tanggal 20 Maret mendatang.
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Speedweek.com |
KOMENTAR