OtoRace.id - Dalam beberapa hari terakhir, harga BBM (Bahan Bakar Minyak) non subsidi naik harga.
Selain untuk keperluan harian, BBM non subsidi beroktan tinggi juga kerap dijadikan bahan bakar motor balap ataupun mobil balap.
Baik itu untuk ajang road race, drag bike, motocross, balap mobil hingga ajang grasstrack, banyak yang menggunakan BBM non subsidi.
Misalnya, menggunakan bahan bakar Pertamax Turbo untuk di pacuan balapnya.
"Saya pakai Pertamax Turbo untuk motor balap grasstrack," sebut Akbar Toufan Caesar selaku pembalap grasstrack senior Tanah Air kepada OtoRace.id.
Pakai Pertamax Turbo, tentunya seting motor juga menyesuaikan dengan bahan bakar RON 98 tersebut, terutama pengapian.
Namun dengan naiknya harga BBM non subsidi ini, tentunya membuat biaya balap jadi ikut meningkat.
Menurut pria yang beberapa kali meraih gelar Juara Nasional Senior Grasstrack itu, dalam satu seri balap, tiap motor bisa menghabiskan minimal 15 liter Pertamax Turbo.
"Satu motor sekitar 15 liter, tahun lalu kami ada tiga pembalap dan tahun ini dua pembalap," tambah Akbar.
Baca Juga: Ini Alasan Footstep Motor MotoGP Dibikin Tipis dan Berbantalan Plastik
Jika satu pembalap memiliki tiga motor untuk turun di tiga kelas, maka total ada 6 motor yang digunakan untuk dua pembalap.
Itu artinya, tim balap seperti Akbar Toufan butuh sekitar 60 liter Pertamax Turbo untuk tiap satu seri balapnya.
Sejak awal tahun 2022 harga Pertamax Turbo kembali mengalami kenaikan harga.
Jika di Januari 2022 Pertamax Turbo dibanderol Rp 12.000, maka di pertengahan Februari naik menjadi Rp 13.500.
Lalu, di awal Maret ini, bahan bakar beroktan tinggi dari Pertamina itu kembali mengalami kenaikan harga Rp 1.000 atau menjadi Rp 14.500.
Maka setidaknya, satu tim balap seperti Akbar Toufan membutuhkan Rp 870.000 untuk bahan bakar enam motor balapnya.
"Dengan naiknya harga BBM, pastinya biaya operasional juga jadi naik," bilang Akbar Toufan yang juga pemilik tim Team86 Norifumi Designone 82trcky Jaharun Circuit Swallow itu.
Pendapat serupa juga diungkap Fachmi Muhammad selaku tim manajer MPS Saharaworks VMX KYT Navarro.
Baca Juga: Marc Marquez Tak Ingin Berambisi Untuk Menang MotoGP Qatar 2022
Menurut pria yang menangani crosser Kemal Andrea Sidhqi, Karrel Ibraheem Sidhqi dan Keanu Haider Sidhqi ini, tidak hanya biaya ketika balap saja yang akan melambung, tetapi juga biaya latihan.
"Diluar balap, seminggu bisa dua kali latihan. Tentunya ini juga membutuhkan bahan bakar dan biaya lebih," jelas Fachmi, sapaan akrabnya.
"Tetapi jika memang ingin beralih ke bensin lain seperti racing fuel, tentu harga racing fuel pasti juga akan lebih mahal," tambah Fachmi lagi.
Nah, ini dia update harga BBM untuk beberapa merek yang ada di Tanah Air (3/3):
PERTAMINA
Tipe | Harga |
Pertalite | Rp 7.650 |
Pertamax | Rp 9.000 |
Pertamax Turbo | Rp 14.500 |
Dexlite | Rp 12.950 |
Pertamina Dex | Rp 13.700 |
SHELL
Tipe | Harga |
Shell Super | Rp 12.990 |
Shell V-Power | Rp 14.500 |
Shell V-Power Nitro + | Rp 14.990 |
Shell V-Power Diesel | Rp 13.750 |
BP
Tipe | Harga |
BP 90 | Rp 11.990 |
BP 92 | Rp 12.500 |
Bp 95 | Rp 13.900 |
BP Diesel | Rp 13.500 |
VIVO
Tipe | Harga |
Revvo 89 | Rp 8.900 |
Revvo 92 | Rp 11.900 |
Revvo 95 | Rp 12.500 |
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR