Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

MotoGP 2022

Ketakutan, MotoGP Malaysia Menolak Jadwal Berdekatan dengan MotoGP Indonesia

Nur Pramudito - Minggu, 27 Maret 2022 | 17:35 WIB
Belajar dari F1 Singapura, Sirkuit Sepang tidak ingin MotoGP Malaysia digelar bedekatan dari MotoGP Indonesia karena takut kehilangan penonton
MotoGP
Belajar dari F1 Singapura, Sirkuit Sepang tidak ingin MotoGP Malaysia digelar bedekatan dari MotoGP Indonesia karena takut kehilangan penonton

OtoRace.id - Pihak Sirkuit Sepang Malaysia minta jadwal MotoGP Malaysia 2022 dijauhkan dari seri MotoGP Indonesia akibat takut kalah jumlah penonton.

MotoGP Malaysia 2022 baru-baru ini resmi berganti nama menjadi Petronas Grand Prix of Malaysia usai menggandeng perusahaan minyak dan gas asal Malaysia, Petronas sebagai sponsor utama.

Bersama itu juga, Malaysia memastikan MotoGP akan digelar di Sepang Internasional Circuit (SIC) setidaknya hingga 2024.

Dengan kembalinya MotoGP Indonesia musim ini, sejatinya seri MotoGP di Malaysia bisa saja digelar setelah MotoGP Mandalika sebagai bagian dari seri Asia.

Namun alih-alih mau berdekatan dengan seri Indonesia, Malaysia lebih memilih dijadwalkan pada akhir musim.

CEO SIC, Azhan Shafriman Hanif mengungkapkan jika Sepang menolak apabila jadwal MotoGP mereka berdekatan dengan MotoGP Mandalika.

Azhan juga menegaskan akan menolak dan secara terang-terangan meminta agar jadwal MotoGP Malaysia dan MotoGP Indonesia tetap dibuat jarak sejauh mungkin pada musim mendatang.

"Kami tidak akan tukar posisi dengan yang lain, kami minta dijauhkan dari seri MotoGP Mandalika," kata Azhan dikutip OtoRace.id dari Motorsport.

Ketakutan CEO Sirkuit Sepang itu bukan tanpa alasan.

Baca Juga: Kompak, Alex Rins dan Joan Mir Minta Sirkuit Mandalika Diaspal Ulang Seluruhnya Untuk Musim Depan

Ternyata, Sirkuit Sepang Malaysia pernah merugi besar soal jumlah penonton ketika menggelar balapan F1 yang dilaksanakan setelah seri Singapura pada musim 2016-2017.

Balapan yang sejatinya jadi seri back-to-back Asia itu justru menghadirkan kerugian besar bagi Sirkuit Sepang akibat kehilangan banyak penonton.

"Kami tidak ingin mengalami efek sama seperti F1. Saat itu kami menyelenggarakan back to back dengan Singapura, dan hasilnya kami kehilangan banyak penonton," imbuh Azhan.

Di sisi lain, menurut Azhan, Sirkuit Sepang Malaysia bisa meraup keuntungan lebih besar dengan jadwal menggelar MotoGP di seri-seri terakhir.

Sebab di akhir musim, para pembalap sedang ketat-ketatnya meraih poin untuk mencapai klasemen terbaik di akhir musim.

"Kami menggelar balapan pada putaran terakhir sebelum Valencia karena biasanya kejuaraan ditentukan antara seri penutup atau satu putaran sebelumnya," jelasnya.

"Dengan alasan itu akan lebih banyak orang yang datang untuk melihat kejuaraan," ungkap Azhan

Munculnya sirkuit-sirkuit baru di Asia Tenggara, diakui Azhan membuat Sirkuit Sepang kini mempunyai tugas rumah dan lebih dituntut untuk menawarkan sesuatu yang berbeda.

"Di Asia sekarang ada Mandalika, ada Buriram, jadi kami harus membuat sesuatu yang berbeda. Kami dalam posisi bagus memberikan hal itu kepada penggemar," pungkasnya.

Baca Juga: Sirkuit Mandalika Punya Grip Luar Biasa, Fabio Quartararo Sampai Merasa Jago Balapan di Lintasan Basah

Editor : Eka Budhiansyah
Sumber : Motorsport

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa