"Livio dan Sahara memanggil saya ke kantornya dan mengatakan keputusan itu usai tes di Jerez. Tentu saja, itu berat (untuk diterima)," kata Rins dikutip OtoRace.id dari GPOne.
"Saya menangis sejadi-jadinya karena telah memberikan segalanya untuk tim ini sejak 2017," sambung Rins.
"Juga, anggota tim telah memberikan segalanya sejak 2015 ketika Suzuki kembali ke MotoGP lagi. Jadi, tentu saja ini adalah sebuah kejutan besar buat saya, buat tim, dan itu tidak mudah," lanjutnya.
Nasibnya memang menggantung, tetapi Rins ternyata lebih peduli dengan masa depan anggota tim lain.
Dia merasa sedih karena sudah menganggap seluruh kru Suzuki sebagai keluarga.
"Pada akhirnya, saya bisa menemukan yang lain di masa depan, saya pikir begitu," tegas Rins.
"Namun, untuk anggota tim, ini lebih sulit. Saya turut bersimpati kepada mereka, yang sudah saya anggap seperti keluarga," tutup Rins.
Kabar mengejutkan itu tak boleh mengganggu fokus Rins dan segenap timnya jelang MotoGP Prancis 2022.
Dengan kepastian mundur, mereka justru bisa berusaha mengerahkan segalanya pada sisa akhir musim ini.
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | GPOne.com |
KOMENTAR