OtoRace.id - Kabar Suzuki yang hengkang dari MotoGP pada akhir tahun 2022 memang sangat mengejutkan banyak pihak.
Salah satunya federasi olahraga balap motor dunia, FIM yang tak menyangka kalau Suzuki akan memutuskan keluar dari MotoGP.
Padahal Suzuki baru saja kembali bergabung di tahun 2015 dan sudah mendulang banyak kemenangan yang berbuah satu gelar juara dunia di tahun 2020.
Presiden Direktur, Jorge Viegas menjelaskan kalau keputusan yang dilakukan Suzuki benar-benar sebuah kesalahan.
Menurutnya ia tak harus cabut sebagai tim pabrikan, melainkan bisa sebagai tim satelit saja tanpa harus ada tim utama di MotoGP.
"Saya tahu apa yang dialami Suzuki secara global dari masalah finansial yang membuatnya harus berhenti sementara dari dunia balap, khususnya MotoGP," kata Jorge Viegas.
"Namun mereka masih punya kontrak dengan MotoGP sampai 2026, seharusnya motor Suzuki tetap ada di MotoGP sampai kontraknya selesai, meski tidak ada tim pabrikan," imbuhnya dilansir dari GP One.
"Banyak tim independen yang mengincar motor Suzuki, mereka bisa tetap ada di MotoGP dengan branding tim satelit saja, tanpa ada tim pabrikan," Jorge Viegas menambahkan.
Beberapa tim satelit memang sudah mengatakan kalau tertarik menjadi tim satelit Suzuki, salah satunya RNF Racing yang tahun ini kontraknya bersama Yamaha akan berakhir.
Baca Juga: Davide Tardozzi Masih Yakin Ducati Wujudkan Mimpi Juara Dunia di MotoGP 2022
Pun dengan Leopard Racing yang punya ketertarikan naik ke MotoGP dan sudah membidik Suzuki untuk dijadikan rekan kerjasama.
"Maka dari itu semuanya saya serahkan kembali kepada Dorna Sports, mereka punya rencana sendiri agar kompetisi di MotoGP tetap hidup," Jorge Viegas menjelaskan.
"Keputusan Suzuki sudah bulat, mereka akan tetap meninggalkan MotoGP di akhir tahun ini," tutupnya.
Baca Juga: Jack Miller Prihatin pada Nasib Joan Mir dan Alex Rins Setelah Suzuki Mundur dari MotoGP
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | GPOne.com |
KOMENTAR