Pembalap berusia 32 tahun ini pun berharap bahwa hubungan baiknya dengan Fabio Quartararo takkan mengikuti jejak Valentino Rossi dan Marc Marquez.
Seperti yang diketahui, Valentino Rossi dan Marc Marquez tadinya juga berteman sangat baik, namun mereka berubah menjadi musuh sengit usai insiden Sepang Clash pada 2015.
"Saya bisa paham bahwa perselisihan Valentino Rossi-Marc Marquez fantastis untuk penonton, namun itu tak sesuai dengan karakter saya," tegasnya.
"Saya tak bisa tidur nyenyak pada malam hari jika saya bertengkar dengan orang lain. Saya butuh menyukai orang, dan inilah karakter saya," ungkap bapak dua anak ini.
Di lain sisi, Aleix Espargaro menyatakan ia dan Quartararo sangat sadar akan ada pihak-pihak yang berusaha memecah belah mereka demi meningkatkan nilai keseruan MotoGP.
"Saya bisa paham situasinya, dan saya juga mengerti bahwa kami... Anda tahu, Vale sudah pensiun, Marc mengalami masalah (fisik) dan sedang tidak balapan," tuturnya.
"Dua bintang dalam sepuluh tahun terakhir tidak ada di trek, jadi normal saja jika kejuaraan ini sedikit berubah," imbuhnya.
"Ada banyak anak muda yang berkembang dan menunjukkan diri. Namun, mereka butuh waktu," terangnya.
"Jadi, saya paham bahwa situasi ini bukan yang terbaik, bukan yang ideal," pungkas kakak Pol Espargaro ini.
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | The-race.com |
KOMENTAR