"Kami telah mencoba, saya mulai panas untuk mengikuti pembalap terdepan. Saya melakukan lap bagus, tapi terlalu mengonsumsi ban," sambung Marquez.
"Pada akhir balapan, saya menerima akibatnya. Ketika Anda tak punya kecepatan, Anda tidak bisa mengelola ban," ucap Marquez.
"Saya tahu sirkuit ini merupakan yang paling buruk untuk gaya balap saya dan juga motor, tanpa mesin kuat di trek lurus, Anda tak bisa berbuat apa-apa," terangnya.
Marquez juga menekankan kalau hasil yang didapatnya itu bukan karena fisiknya yang belum pulih maksimal.
Melainkan memang Sirkuit Sepang benar-benar merupakan sirkuit yang membuat dirinya sangat menderita.
"Secara fisik, saya merasa cukup baik. Ketika Anda menderita dan bertarung dengan motor, Anda menjadi lebih lelah dan lap keempat atau kelima sudah mengendur," kisahnya.
"Itu tidak bagus. Jadi saya memutuskan untuk sedikit tenang. Saya lebih menderita daripada di Jepang, sirkuit ini membutuhkan kekuatan," pungkasnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Speedweek.com |
KOMENTAR