OtoRace.id - Direktur Motorsport KTM, Pit Beirer peringatkan tim-tim MotoGP yang berbondong-bondong minta bantuan ke F1.
Pit Beirer merisaukan minta bantuan F1 akan berdampak buruk untuk masa depan MotoGP.
Berbeda dengan F1, MotoGP tengah mengalami penurunan pamor belakangan sehingga berbagai inovasi pun dicoba demi menjadikan balapan lebih menarik.
Beberapa aspek penting seperti aerodinamika pun ditambahkan untuk memaksimalkan hasil balapan.
Tidak hanya itu, berbagai tim MotoGP sudah mulai meminta beberapa sosok dari dunia F1.
Sebut saja Aprilia yang merekrut mantan teknisi di Ferrari, dan Yamaha yang mendekati salah satu teknisi F1 dalam membangun mesin.
Begitu juga dengan Honda, yang melibatkan insinyur dari departemen mobil, dalam mengembangkan aerodinamika.
KTM juga tak mau kalah, dengan bekerja sama dengan tim juara dunia F1, Red Bull.
Walau melakukan kerja sama, Pit Beirer menyebut bahwa pihaknya harus tetap berhati-hati.
Karena berbagai hal di dunia F1 sangat berbeda dengan yang dimiliki oleh MotoGP saat ini.
Baca Juga: Dibantu Tim F1, Brad Binder Penasaran dengan Perubahan Motor KTM di MotoGP 2023
"Kami harus berhati-hati. Karena F1 dapat memberikan tambahan angka nol di setiap proyek," kata Pit Beirer dikutip OtoRace.id dari Speedweek.
"Mereka bekerja dengan situasi anggaran dan kekuatan berbeda," kata Beirer dikutip Autosport, Rabu (28/12/2022).
Bahkan, Beirer tak menyangkal jika pihaknya begitu tergiur untuk mengaplikasikan pengetahuan di F1 ke MotoGP.
Namun, hal itu juga membuat anggaran semakin besar.
"Ketika kami bekerja dengan 10 orang, mereka bisa melibatkan lebih dari 100. Hasilnya pun sangat berbeda. Kami harus berhati-hati. Karena bagi manajer tim MotoGP, proyek di F1 itu bagai anak di toko mainan," ujarnya.
"Semuanya terlihat keren dan begitu profesional, sehingga menginginkannya juga. Tetapi, jika melakukannya, hingga ke setiap detail, maka anggarannya pun bakal membengkak hingga 10 kali lipat," tutur Beirer.
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Speedweek.com |
KOMENTAR