Enggak Semua Tahu, Ini Perbedaan Swing Arm Carbon dan Aluminium di Motor MotoGP, Bukan Sekadar Bahan

Eka Budhiansyah - Selasa, 3 Agustus 2021 | 08:40 WIB

Hampir semua pabrikan motor MotoGP menggunakan swing arm carbon, hanya Suzuki yang saat ini sepenuhnya menggunakan swing arm aluminium (Eka Budhiansyah - )

Namun, di satu sisi lainnya, swing arm carbon juga harus memiliki tingkat kelenturan yang mendukung pembalap ketika menaklukkan tikungan.

Lengan ayun harus sedikit dinamis untuk mendukung peran suspensi belakang dengan mengikuti kontur sirkuit, baik itu bumpy ataupun aspal mulus.

"Swing arm harus sedikit lebih lembut untuk mengikuti gelombang (kontur aspal), lebih fleksibel, sehingga mampu menjaga daya cengkram ban secara maksimal," ungkap Crafar.

"Dengan begitu, ketika pembalap membuka gas lebih awal keluar tikungan, mereka tidak mudah mengalami slide ban belakang," tambahnya lagi.

"Masalahnya dengan aluminium, ketika mereka (pabrikan) membuatnya lebih tipis untuk bisa dinamis mengikuti kontur (aspal), maka itu (swing arm) akan retak," jelas Crafar lagi.

MotoGP
Suzuki masih menggunakan swing arm aluminium, peran lengan ayun aluminium masih cukup baik di tikungan

Maka itu, saat ini lebih banyak tim MotoGP mengusung swing arm carbon di motor MotoGP mereka.

Jadi, sedikit kesimpulan bisa ditarik jelas bahwa swing arm carbon lebih kuat dari sisi kekuatan menahan entakan tenaga motor MotoGP yang sentuh 300 hp, bobot lebih ringan, tetapi juga bisa dinamis layaknya swing arm aluminium untuk mengikuti kontur aspal di tikungan. 

Sehingga, pembalap bisa tampil lebih cepat dalam keseluruhan performa.

"Terakhir, soal temperatur. Aluminium bisa menghantar panas dari mesin motor MotoGP. Sedangkan untuk carbon, bahan itu mampu menjaga panas tanpa mempengaruhi performa part (swing arm)," pungkas Simon Crafar.

Owhhh....!!

Baca Juga: Direktur Teknis KTM Buka Rahasia Penampilan Apik Miguel Oliveira di MotoGP 2021

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Otorace (@otorace.1d)