Enggak Semua Tahu, Ini Perbedaan Swing Arm Carbon dan Aluminium di Motor MotoGP, Bukan Sekadar Bahan

Eka Budhiansyah - Selasa, 3 Agustus 2021 | 08:40 WIB

Hampir semua pabrikan motor MotoGP menggunakan swing arm carbon, hanya Suzuki yang saat ini sepenuhnya menggunakan swing arm aluminium (Eka Budhiansyah - )

OtoRace.id - Motor MotoGP saat ini memiliki dua pilihan swing arm dengan bahan berbeda.

Pembalap dan tim, bisa memilih menyandingkan motor MotoGP mereka dengan swing arm aluminium atau dengan swing arm carbon.

Berdasarkan penuturan Simon Crafar selaku mantan pembalap MotoGP era 90-an di kelas GP500, baik swing arm carbon atau swing arm aluminium memiliki kelebihan dan kekurangan.

"Saat ini, Ducati, Honda, KTM semua menggunakan swing arm carbon. Aprilia bahkan pertama kali di tahun ini juga ikut memakainya," sebut Simon Crafar dilansir OtoRace.id.

"Yamaha memiliki pilihan, tergantung lebih nyaman memakai yang mana (biasanya tergantung sirkuit dan pembalap), tetapi Suzuki menggunakan aluminium," tambah pria asal Selandia Baru itu.

Simon Crafar yang kini menjadi reporter di MotoGP.com itupun membedah kedua part tersebut secara gamblang.

Menurutnya, swing arm aluminium memiliki biaya pembuatan yang jauh lebih murah ketimbang swing arm carbon.

Selain itu, dari segi proses pembuatan juga tidak terlalu lama ketimbang membuat arm carbon.

Baca Juga: Jangan Kelewatan Jadwal MotoGP Styria 2021 Pekan Ini, Cal Crutchlow Vs Dani Pedrosa 

"Ketika pembalap dan motor terjatuh, tidak terlalu sulit untuk menemukan jika ada kerusakan (di swing arm aluminium), kamu bisa jelas melihatnya, memperbaikinya, mengelas dan bahkan meluruskannya," sebut Simon Crafar.

Hal ini, tentu berbeda jika dibandingkan dengan lengan ayun alias swing arm carbon yang bisa saja rusak jika terjadi crash parah.

Dari sisi pembuatan, arm carbon sudah sangat menguras biaya jika dibandingkan aluminium, begitu juga dengan waktu pembuatan yang jauh lebih lama.

Tetapi swing arm aluminium memiliki kekurangan dari sisi bobot part, arm carbon bisa ringan lebih dari 1 kg jika dibandingkan aluminium.

Menurut Crafar yang pernah menang di GP500 Inggris itu, bukan hanya tentang bobot yang lebih ringan saja ketika tim dan pabrikan menggunakan swing arm carbon.

MotoGP
Sirkuit Portimao Portugal memiliki kontur sirkuit naik-turun, butuh peran swing arm motor MotoGP yang kuat

"Swing arm harus lebih kuat, karena dengan kekuatan mesin yang 300 hp, ketika rantai menarik (roda belakang), maka lengan ayun harus kuat menahan entakan tenaga dahsyat itu," jelasnya.

Bahkan untuk di beberapa sirkuit seperti di Portimao, ada juga saatnya motor terangkat, maka swing arm harus lebih kuat untuk menahan bobot motor dan juga tetap sempurna menjaga peran suspensi.

Jadi jelas, selain swing arm carbon memiliki bobot yang lebih ringan, juga kekuatan yang lebih besar ketimbang aluminium.

Baca Juga: Tak Ada Angin dan Hujan, Crew Chief Marc Marquez Puji Jawara Moto3, Ada Sinyal Apakah?

Namun, di satu sisi lainnya, swing arm carbon juga harus memiliki tingkat kelenturan yang mendukung pembalap ketika menaklukkan tikungan.

Lengan ayun harus sedikit dinamis untuk mendukung peran suspensi belakang dengan mengikuti kontur sirkuit, baik itu bumpy ataupun aspal mulus.

"Swing arm harus sedikit lebih lembut untuk mengikuti gelombang (kontur aspal), lebih fleksibel, sehingga mampu menjaga daya cengkram ban secara maksimal," ungkap Crafar.

"Dengan begitu, ketika pembalap membuka gas lebih awal keluar tikungan, mereka tidak mudah mengalami slide ban belakang," tambahnya lagi.

"Masalahnya dengan aluminium, ketika mereka (pabrikan) membuatnya lebih tipis untuk bisa dinamis mengikuti kontur (aspal), maka itu (swing arm) akan retak," jelas Crafar lagi.

MotoGP
Suzuki masih menggunakan swing arm aluminium, peran lengan ayun aluminium masih cukup baik di tikungan

Maka itu, saat ini lebih banyak tim MotoGP mengusung swing arm carbon di motor MotoGP mereka.

Jadi, sedikit kesimpulan bisa ditarik jelas bahwa swing arm carbon lebih kuat dari sisi kekuatan menahan entakan tenaga motor MotoGP yang sentuh 300 hp, bobot lebih ringan, tetapi juga bisa dinamis layaknya swing arm aluminium untuk mengikuti kontur aspal di tikungan. 

Sehingga, pembalap bisa tampil lebih cepat dalam keseluruhan performa.

"Terakhir, soal temperatur. Aluminium bisa menghantar panas dari mesin motor MotoGP. Sedangkan untuk carbon, bahan itu mampu menjaga panas tanpa mempengaruhi performa part (swing arm)," pungkas Simon Crafar.

Owhhh....!!

Baca Juga: Direktur Teknis KTM Buka Rahasia Penampilan Apik Miguel Oliveira di MotoGP 2021

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Otorace (@otorace.1d)