OtoRace.id - Alvaro Bautisa yang tahun ini melakoni debutnya di World Superbike (WSBK) 2019, langsung mendominasi jalannya musim balap.
Bahkan, sejak seri pertama di Australia hingga seri ketiga di Aragon, Spanyol, Alvaro Bautista selalu menjadi juaranya.
Total, ada sembilan kemenangan yang sudah didapatkan Alvaro Bautista di awal musim WSBK 2019 ini.
Menariknya, ada beberapa analisa mengapa mantan pembalap MotoGP ini bisa mendominasi dan bahkan meninggalkan lawan-lawannya dengan jarak yang sangat jauh!
(Baca Juga : Ducati Bisa Kalahkan Marc Marquez di MotoGP Amerika, Asalkan Bisa Atasi Hal Ini)
Ibarat anak kebut lurus malam hari bilang, ditinggal sekebon.
Yang pertama, Bautista sudah terbiasa dengan mesin Ducati Panigale V4R yang dipakainya di WSBK.
Pasalnya, ketika di MotoGP pun Bautista bergabung dengan Ducati yang memakai mesin berkarakter sama.
Mesin Panigale V4R yang dipakai di WSBK pun juga mengsung kapasitas silinder yang sama, yaitu 1.000 cc. Bukan 1.100 cc, seperti dijual massal.
(Baca Juga : Miguel Oliveira Pasang Target Untuk Meraih Poin di MotoGP Amerika)
Panigale V4R ini menggantikan Panigale R dua silinder yang sudah dipakai Ducati di WSBK sejak tahun 2013 lalu.
Dengan begitu, Bautista memiliki keuntungan adaptasi karakter mesin yang lebih cepat dari dari rekannya sendiri di Aruba.it Racing - Ducati, Chaz Daviez.
Begitu juga dengan Juara Dunia WSBK bertahan, Jonathan Rea (Kawasaki Racing Team) serta Alex Lowes (Pata Yamaha).
Bahkan bukan tak mungkin jika Chaz Daviez mulai fit 100 persen dari cedera dan klop dengan V4R, Bautista akan menemukan lawan seimbang.
Analisa yang lain adalah dari Ducati Panigale V4R itu sendiri.
V4R yang dipakai Alvaro Bautista dan Chaz Davies, bahkan Michael Ruben Rinaldi dan Eugene Laverty punya limiter mesin yang lebih tinggi ketimbang motor lainnya.
Limiter V4R masih bisa bermain di angka 16.350 rpm dan ini berbeda dengan limiter Panigale R dua silinder yang mentok di 12.400 rpm.
Sementara itu, limiter di motor rival Ducati seperti Kawasaki ZX-10RR hanya bermain di angka 14.600 rpm.
(Baca Juga : Mengejutkan! Ternyata Galang Hendra Jatuh di WSSP300 Aragon Lantaran Ditabrak)
Yamaha YZF-R1, 100 rpm lebih tinggi dari Kawasaki yaitu 14.700 rpm.
Tentunya, makin tinggi rpm mesin maka power puncak motor akan lebih tinggi, meski resiko kerusakan part juga berjalan berdampingan.
Namun, semua motor WSBK memiliki bobot minimal 168 Kg, sehingga dengan power lebih inilah menjadi senjata bagi Ducati.
"Kami jelas kalah di lintasan lurus seperti Buriram atau Aragon dari V4 Ducati," terang Jonathan Rea yang sudah menggapai tiga gelar Juara Dunia WSBK.
(Baca Juga : Wajib Diketahui! Ini Hal Yang Ditakuti Para Kepala Mekanik di MotoGP Amerika)
Nah, ini lah dua faktor yang bisa membuat Alvaro Bautista mendominasi jalannya WSBK.
Artinya, FIM dan Dorna selaku promotor WSBK harus waspada dengan hasil di awal musim ini.
Bisa saja nantinya WSBK menjadi kurang menarik alias monoton jika regulasi tak ditinjau ulang.
Harus ditinjau ulang kah?
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR