OtoRace.id - Pihak Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) secara mengejutkan memberikan kabar terkait sirkuit Mandalika di Lombok, NTB.
Batal? Bukan, tapi sirkuit sepanjang 4,3 km berkonsep urban circuit itu dikabarkan bukan hanya untuk menggelar MotoGP saja, tetapi juga F1.
"Pak Presiden (Joko Widodo) menyampaikan agar F1 juga dijajaki untuk imej sport branding tourism selain MotoGP," ujar Abdulbar Mansoer, Direktur Utama ITDC dalam keterangan resminya di Istana Bogor, Jabar (23/5).
"Maka dari itu kami akan mempersiapkan agar sirkuit Mandalika ini bisa digunakan untuk menggelar F1 juga," sambungnya.
(Baca Juga: Wiih.. Selain Untuk MotoGP Indonesia 2021, Sirkuit Mandalika Juga Dipersiapkan Untuk F1)
Tapi bisakah sirkuit yang dipersiapkan untuk MotoGP juga digelar untuk F1?
Jawabannya bisa, karena pada dasarnya sirkuit-sirkuit yang layak menggelar MotoGP punya run off yang lebar, minimal 15 meter.
Dengan lebar run off yang berfungsi sebagai titik jatuh pembalap, maka dijamin F1 pun layak untuk digelar di sirkuit Mandalika.
Namun sebaliknya, sirkuit F1 belum tentu layak untuk menggelar MotoGP karena run off yang sempit.
(Baca Juga: Muncul Dilema Bagi Valentino Rossi Untuk Bertarung di MotoGP Italia?)
(Baca Juga: Usai Lima Seri Moto2, Direktur AHM Buka Suara Mengenai Dimas Ekky Pratama)
Pada dasarnya seperti ini, sirkuit MotoGP bisa menggelar F1, tetapi sirkuit F1 belum tentu bisa menggelar MotoGP.
Nah untuk menggelar F1, aspek keamanan pendukung lainnya adalah dengan membangun pagar pembatas dengan tinggi minimal 15 meter.
Tujuannya agar penonton dan marshall bisa berlindung di balik pagar yang aman saat ada mobil F1 yang melaju tak terkontrol dan ada mobil yang akan menabrak.
Jika punya run off yang lebar dan pagar pembatas yang tinggi, maka kondisinya akan mirip dengan sirkuit Suzuka di Jepang.
(Baca Juga: KTM Kabarkan Dani Pedrosa Mulai Jalani Tes RC16 Setelah MotoGP Italia)
Namun, sirkuit Suzuka hanya menggelar F1 tahun ini karena bagi jatah dengan sirkuit Motegi.
| Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR