(Baca Juga: Targetkan Podium di MotoGP Belanda, Tim Yamaha Jadikan Insiden Catalunya Sebagai Motivasi)
Padahal, hanya kurang dari 48 jam dirinya mengalami crash hingga memutuskan untuk balap.
Menariknya, Lorenzo pun mampu finish di posisi 5 meski dalam kondisi yang tidak fit itu.
"Pada awal mula race, saya bisa mengunakan sisi kiri badan. Tapi setelah 3-4 lap, saya tidak bisa mengunakan apapun," ungkap Jorge Lorenzo.
"Jadi dari pertengahan race hingga akhir, hanya memaksaku untuk mencapai posisi finish terbaik," tambahnya.
(Baca Juga: Andrea Dovizioso Menilai Sirkuit Assen Tidak Cocok Untuk Motor Ducati)
Menurut Lorenzo, pencapaian ini adalah salah satu prestasi terbaiknya selama berkarir di MotoGP.
Nah, gimana tuh, Lorenzo layak dibilang Man of Steel enggak gaess..??
Imagine breaking your collarbone in a 150mph crash in practice, and STILL racing 48 hours later! ????@lorenzo99 produced a superhuman effort to battle through the pain in 2013! ???? pic.twitter.com/587Ng6Woly
— MotoGP™ ???????? (@MotoGP) June 26, 2019
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR