OtoRace.id - Dalam beberapa tahun terakhir, ajang Kejurnas Motocross sedang mengalami penurunan.
Dari mulai pengurangan jumlah kalender sampai terkatung-katungnya beberapa event sampai berujung tidak jadi digelar.
Tak heran kalau banyak crosser yang memilih pensiun dini dan menjadi pelatih.
Lalu crosser-crosser cilik yang hijrah ke kancah road race karena penjenjangan yang lebih jelas.
(Baca Juga: Enggak Terima Perkataan Bos Yamaha Soal Pensiun, Begini Komentar Ayah Valentino Rossi)
Melihat fenomena ini, mantan crosser peraih gelar juara nasional, Agi Agassi mengungkapkan uneg-unegnya agar Kejurnas Motocrosse bisa bergairah lagi.
Agi Agassi yakin, motocross di Indonesia tetap punya penggemar, dilihat dari ajang balap dunia MXGP bisa digelar dua seri di Indonesia.
"MXGP bisa dua seri, masa kita kejurnas nyaris tidak ada balap," tukas Agi Agassi.
"Menurut saya yang terpenting adalah event atau balapan lebih banyak digelar seperti di tahun 2008-2014," sebut Agi yang terakhir juara nasional pada tahun 2015.
(Baca Juga: Salut! Pembalap Moto2 Ini Beri Hormat Ketika Satmori Melewati Patung Jendral Sudirman)
(Baca Juga: Mobil Keluarga Untuk Balap Reli? Ini Alasan MMKSI Terjunkan Mitsubishi Xpander)
Promotor nasional (Pronas) dan Pengprov IMI sama sekali belum menjadikan Kejurnas Motocross sebagai fokus agenda setiap tahunnya.
Tak heran kalau Kejurnas Motocross dalam beberapa tahun terakhir hanya digelar 4-5 seri saja.
Padahal, pada awal 20018-2010, Kejurnas Motocross bisa digelar sebagai 8-12 seri setahunnya.
Itu pun digelar di semua kota di Indonesia, sehingga bisa membangkitkan gairah motocross di semua penjuru Tanah Air.
(Baca Juga: Bahaya! Bos Yamaha MotoGP Ungkap Tanda Seakan Valentino Rossi Harus Mudur)
"Lalu untuk promotor juga jangan suka mengorbankan kelas lain," Agi menjelaskan
"Misalnya kelas MX2 atau MX125 yang dirasa minim pesertanya, jangan dikurangi durasinya," sambung pria berkacamata itu.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR