OtoRace.id - Mungkin banyak sobat yang belum tahu kalau ketika balap, cakram motor MotoGP bisa mencapai 800 derajat Celcius atau setara 8 kali air mendidih.
Yap! Air memiliki titik didih 100 derajat Celcius, maka itu cakram motor MotoGP setara dengan 8 kali air panas mendidih, terbayang dong panasnya sepertinya.
Suhu ekstrem yang tercipta di cakram tersebut, bisa didapat lantaran seringnya pembalap melakukan pengereman keras alias hard braking.
Seperti di beberapa titik sirkuit, sistem rem (kampas rem dan cakram) harus bergesekan keras untuk mengurangi kecepatan motor dari 300 km/jam lebih ke 100 km/jam atau kurang, dalam waktu kurang dari 5 detik.
(Baca Juga: Begini Sejarah Munculnya Kamera On Board di Motor MotoGP dan Perkembangannya)
Misalnya, di sirkuit Mugello, selepas trek lurus yang bisa mencapai kecepatan 340 km/jam, motor dipaksa melaju pelan hingga kecepatan sentuh sekitar 95 km/jam dengan waktu 5,2 detik dan jarak kurang lebih 288 meter.
Kondisi ini, memaksa suhu cakram dan kampas rem melonjak drastis jika dibandingkan dengan kondisi lain.
Maka itu, di motor MotoGP pun menggunakan bahan carbon yang bisa dipakai hingga suhu ekstrem yaitu 800 derajat Celcius.
Namun cakram karbon ini biasanya digunakan ketika balap dalam kondisi kering, karena minimal suhu kerja optimal cakram carbon ada di 200 derajat Celcius.
(Baca Juga: Tenyata Seperti Ini Cara Mekanik Setting Gigi Rasio di Motor MotoGP)
Jika balap digelar dalam kondisi wet race, maka cakram yang digunakan adalah berbahan stainless steel.
Cakram carbon yang dipasok oleh Brembo, mulai dipakai di MotoGP sejak tahun 2000 hingga kini.
Untuk ukuran cakram, memiliki dua ukuran yaitu ukuran 320 mm dan 340 mm dengan tiga varian, tergantung kebutuhan pembalap sesuai sirkuit.
Sama seperti cakram, kampas rem karbon juga didesain agar bisa tahan dipakai hingga mencapai suhu 800 derajat Celcius.
Sedangkan untuk kampas rem dengan bahan organik, hanya mampu dipakai hingga suhu 400 derajat Celcius.
Jadi, sobat dah lebih paham dong sekarang.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Brembo.com |
KOMENTAR